Panda Tak Lagi Dianggap Spesies Langka  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 5 September 2016 07:01 WIB

Liang Liang, bermain dengan anak panda berusia setahun, Nuan Nuan, di Kebun Binatang Kuala Lumpur, Malaysia, 23 Agustus 2016. Peminjaman ini untuk menandai ulang tahun ke-40 hubungan diplomatik antara kedua negara. AP/Joshua Paul

TEMPO.CO, Beijing - Panda raksasa kini tak lagi dianggap spesies yang terancam punah. Hal itu diumumkan organisasi konservasi alam dunia, World Wildlife Fund (WWF).

Dilansir dari Time, Senin, 5 September 2016, WWF mengeluarkan pernyataan telah terjadi kenaikan populasi pada sebesar 17 persen pada 2014. Hal tersebut menurunkan skala spesies tersebut dari rentan menjadi langka.

"Pemulihan panda menunjukkan bahwa, ketika ilmu pengetahuan, kemauan politik, dan keterlibatan masyarakat lokal datang bersama-sama, kita bisa menyelamatkan satwa liar dan meningkatkan keanekaragaman hayati," kata Direktur Jenderal WWF Marco Lambertini, seperti dikutip dari Time.

Baca: Bukan Cina, Nenek Moyang Panda Ternyata dari Spanyol

Marco menambahkan, WWF telah bekerja selama puluhan tahun untuk menyelamatkan panda raksasa dengan mengembangkan cadangan. WWF juga bekerja bersama masyarakat setempat untuk membangun mata pencarian yang berkelanjutan dan meminimalkan dampaknya terhadap hutan.

Meski begitu, populasi panda masih berada di bawah ancaman. "Setiap orang harus merayakan prestasi ini, tapi populasi panda tetap rentan. Banyak habitat mereka yang terancam proyek-proyek infrastruktur yang terencana secara buruk. Dan ingat, hanya tersisa 1.864 panda di alam," ujar CEO WWF Cina Lo Sze Ping.

TIME | DESTRIANITA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya