TEMPO.CO, Beijing - Panda raksasa kini tak lagi dianggap spesies yang terancam punah. Hal itu diumumkan organisasi konservasi alam dunia, World Wildlife Fund (WWF).
Dilansir dari Time, Senin, 5 September 2016, WWF mengeluarkan pernyataan telah terjadi kenaikan populasi pada sebesar 17 persen pada 2014. Hal tersebut menurunkan skala spesies tersebut dari rentan menjadi langka.
"Pemulihan panda menunjukkan bahwa, ketika ilmu pengetahuan, kemauan politik, dan keterlibatan masyarakat lokal datang bersama-sama, kita bisa menyelamatkan satwa liar dan meningkatkan keanekaragaman hayati," kata Direktur Jenderal WWF Marco Lambertini, seperti dikutip dari Time.
Baca: Bukan Cina, Nenek Moyang Panda Ternyata dari Spanyol
Marco menambahkan, WWF telah bekerja selama puluhan tahun untuk menyelamatkan panda raksasa dengan mengembangkan cadangan. WWF juga bekerja bersama masyarakat setempat untuk membangun mata pencarian yang berkelanjutan dan meminimalkan dampaknya terhadap hutan.
Meski begitu, populasi panda masih berada di bawah ancaman. "Setiap orang harus merayakan prestasi ini, tapi populasi panda tetap rentan. Banyak habitat mereka yang terancam proyek-proyek infrastruktur yang terencana secara buruk. Dan ingat, hanya tersisa 1.864 panda di alam," ujar CEO WWF Cina Lo Sze Ping.
TIME | DESTRIANITA
Berita terkait
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar
6 jam lalu
Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.
Baca SelengkapnyaGelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi
16 jam lalu
Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.
Baca SelengkapnyaBahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
1 hari lalu
Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.
Baca SelengkapnyaSegera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik
1 hari lalu
Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas
1 hari lalu
Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang
Baca SelengkapnyaHasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal
1 hari lalu
Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.
Baca SelengkapnyaFilipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan
2 hari lalu
Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air
Baca SelengkapnyaSurvei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat
2 hari lalu
Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.
Baca SelengkapnyaEHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina
2 hari lalu
EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.
Baca SelengkapnyaMarak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya
3 hari lalu
Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.
Baca Selengkapnya