Laboratorium Luar Angkasa Kedua Cina Segera Diluncurkan

Reporter

Kamis, 15 September 2016 14:51 WIB

Roket Ariane 5 yang membawa BRIsat, diluncurkan dari fasilitas antariksa Arianespace, Kourou, Guyana Perancis, AS, 18 Juni 2016. proses peluncuran satelit komunikasi ini memakan waktu 56 menit, dibutuhkan waktu sekitar 10 hari bagi satelit untuk sampai ke orbit 150,5 Bujur Timur (BT). ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Cina akan meluncurkan laboratorium antariksa Tiangong-2 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi yang ada di bagian barat negeri itu pada Kamis pukul 22.04 waktu setempat. Peluncuran itu menjadi bagian dari program antariksa ambisius yang ditujukan untuk membangun stasiun antariksa berawak sekitar tahun 2022.

Para perekayasa sudah mulai menyuntikkan bahan bakar ke roket Long March-2F T2 yang akan membawa Tiangong-2 ke antariksa menurut Wu Ping, deputi direktur kantor rekayasa luar angkasa berawak pada Rabu petang (14/9).

"Seluruh sistem sudah siap untuk lepas landas," kata Wu Ping sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua. "Peluncuran Tiangong-2 akan meletakkan dasar solid bagi pembangunan dan operasi stasiun ruang angkasa permanen di masa depan."

Setelah berada di antariksa, Tiangong-2 yang beratnya 8,6 ton akan mengatur siasat menuju orbit sekitar 380 kilometer di atas Bumi untuk uji orbit awal.

Selanjutnya Tiangong-2 akan bergerak ke orbit lebih tinggi sekitar 393 kilometer di atas permukaan Bumi sebelum pesawat antariksa berawak Shenzhou-11 membawa dua astronot ke antariksa untuk merapat ke laboratorium tersebut.

Kedua astronot akan bekerja di Tiangong-2 selama 30 hari, sebelum kembali memasuki atmosfer Bumi.

Pada April 2017, pesawat kargo pertama Cina, Tianzhou-1, juga akan dikirim ke orbit untuk merapat ke Tiangong-2 dan menyediakan bakar serta pasokan lainnya.

Wu mengatakan para ahli akan memeriksa dan mengevaluasi teknologi utama yang terlibat dalam pemasokan kembali bahan bakar di orbit dan perbaikan peralatan yang berkaitan dengan masa tinggal lama astronot di antariksa.

Mereka juga akan menggunakan laboratorium yang dirancang beroperasi selama sedikitnya dua tahun itu untuk menjalankan penelitian ilmiah antariksa dalam skala yang relatif lebih besar dibandingkan dengan upaya Cina sebelumnya.

Dengan panjang 10,4 meter dan diameter maksimum 3,35 meter, Tiangong-2 mirip dengan pendahulunya Tiangong-1, yang diluncurkan tahun 2011 dan mengakhiri layanan datanya tahun ini, namun ruang tinggal dan pendukung hidupnya telah diperbaiki untuk memungkinkan para astronot tinggal lebih lama di antariksa.

Tiangong-2, yang semula dibuat sebagai cadangan Tiangong-1, bisa menampung dua astronot sampai 30 hari dan bisa menerima pesawat kargo dan pesawat berawak.

Setelah berada di dalam Tiangong-2, kedua astronot akan melakukan penelitian ilmiah terkait pengobatan dalam kedirgantaraan, fisika dan biologi antariksa dan perbaikan perlengkapan di orbit.

Lebih dari 40 penelitian ilmu antariksa dan terapannya akan dijalankan di dalam Tiangong-2, yang muatannya meliputi POLAR, kolaborasi lembaga Swiss, Polandia dan China untuk mempelajari ledakan sinar gamma.

Bersama Tiangong-2, juga akan dibawa satelit mikro yang akan mengorbit dekat dengan laboratorium antariksa itu.

ANTARA

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

5 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

5 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

5 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya