Siswa SMKN 2 Wonogiri Rancang Drone Misi Penyelamatan  

Reporter

Jumat, 16 September 2016 09:42 WIB

Ilustrasi drone. AP/Ng Han Guan

TEMPO.CO, Wonogiri - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Wonogiri jurusan mekatronika tengah mengembangkan pesawat nirawak (drone) yang diaplikasikan untuk misi penyelamatan. Pesawat tanpa awak berbaling-baling enam itu digunakan untuk menangani kecelakaan air. "Perlu waktu sekitar empat bulan untuk merakitnya," kata salah satu siswa, Anhar Mufti, saat ditemui, Kamis, 15 September 2016.

Menurut Anhar, drone itu memiliki kelebihan dibanding produk sejenis yang dijual di pasaran. "Mampu membawa beban yang lebih berat." Sehingga drone itu bisa membawa beban hingga lima kilogram, seperti membawa tali dan pelampung.

Drone ini bertugas melemparkan alat penyelamat kepada korban kecelakaan air. Karena perangkat itu akan sangat membantu bagi petugas penyelamatan di tempat wisata air seperti pantai dan danau. "Kami masih terus riset agar daya angkutnya lebih besar."

Dia mengakui, tidak semua komponen drone dibuatnya sendiri. Mesin dan panel digital harus dibeli di toko online. Sedangkan rangka, bodi, serta peralatan mekanis dibuat sendiri oleh para siswa. Rangka dibuat dari aluminium bekas jemuran. Meski begitu, rangka yang dibuat cukup kokoh sehingga pesawat cukup stabil saat diterbangkan. Bentang rangkanya juga cukup lebar sehingga lebih kuat untuk mengangkut beban yang cukup berat.

Praktek pembuatan drone itu tidak lepas dari hobi yang para siswa di sekolah kejuruan itu. "Kebetulan kami hobi fotografi," kata Anhar. Mereka memiliki drone yang biasa digunakan untuk membuat potret udara.

Karya ini membuat mereka tertantang merancang drone yang memiliki kemampuan lebih besar. "Sehingga bisa diaplikasikan untuk keperluan lain."

Guru mereka, Eko Nur Wahyudi, mengatakan siswanya beberapa kali merombak rancangan rangka. "Mereka mencari bentuk dan ukuran yang ideal agar kemampuannya bisa maksimal."

Selain untuk misi penyelamatan, sekolah juga mengembangkan produk serupa untuk keperluan pertanian. "Drone digunakan untuk menyemprot pupuk cair dan pestisida," kata Eko. Saat ini, drone itu mampu mengangkut satu liter pupuk cair maupun pestisida.

Menurut Eko, biaya yang dibutuhkan untuk membuat drone itu cukup besar. "Mencapai Rp 15 juta." Sedangkan di pasaran, produk dengan spesifikasi serupa biasa dipasarkan dengan harga hingga Rp 200 juta.

Meski begitu, kemampuan drone bikinan sekolahnya, kata Eko, tidak kalah dengan produk buatan luar negeri. "Mampu terbang stabil meski angin cukup kencang." Kemampuan itu membuat drone penyelamat aman dioperasikan di pantai.

Hasil inovasi siswa itu sempat diuji coba terbang dalam Pameran Kreativitas Siswa SMK tingkat Jawa Tengah di Balai Kota Surakarta beberapa waktu lalu. Drone mampu menerbangkan sebotol air mineral dengan stabil.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Tanah Longsor Landa Kawasan Utama Konsesi Tambang Emas Trenggalek

8 Juli 2023

Tanah Longsor Landa Kawasan Utama Konsesi Tambang Emas Trenggalek

Bencana tanah longsor menimpa kawasan utama konsesi tambang emas di wilayah Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Pantai di Wonogiri, Ciamik Buat Isi Liburan Sekolah

7 Juli 2023

5 Destinasi Wisata Pantai di Wonogiri, Ciamik Buat Isi Liburan Sekolah

Tahukah Anda, Kabupaten Wonogiri memiliki banyak destinasi wisata yang ciamik buat tetirah keluarga, termasuk mengisi sisa liburan sekolah.

Baca Selengkapnya

Kasus Pencabulan 12 Siswa MI di Wonogiri, Polisi Tetapkan Kepala Sekolah dan Guru Jadi Tersangka

5 Juni 2023

Kasus Pencabulan 12 Siswa MI di Wonogiri, Polisi Tetapkan Kepala Sekolah dan Guru Jadi Tersangka

Dua tersangka kasus pencabulan di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Wonogirit itu melakukan perbuatannya di sekolah.

Baca Selengkapnya

Resmikan Bendungan Pidekso, Jokowi Sebut Kunci Kedaulatan dan Ketahanan Pangan

28 Desember 2021

Resmikan Bendungan Pidekso, Jokowi Sebut Kunci Kedaulatan dan Ketahanan Pangan

Jokowi meresmikan Bendungan Pidekso, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang dapat mengairi sawah seluas 1.500 hektare di kabupaten setempat.

Baca Selengkapnya

Bupati Wonogiri Apresiasi Pemikiran Visioner Mendes PDTT

17 Juni 2021

Bupati Wonogiri Apresiasi Pemikiran Visioner Mendes PDTT

Sinergitas antara pemerintah kabupaten dan desa, dari data BPS menunjukkan penurunan kemiskinan yang cukup signifikan di Kabupaten Wonogiri, dari 13 persen menjadi 10 persen.

Baca Selengkapnya

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Hijaukan Desa Meski Dikira Gila, Mbah Sadiman Terima Rp100 Juta

26 Agustus 2019

Hijaukan Desa Meski Dikira Gila, Mbah Sadiman Terima Rp100 Juta

Sadiman menerima penghargaan atas upaya penghijauan di Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

UNESCO Pantau Pengelolaan Geopark Gunung Sewu

27 Juli 2019

UNESCO Pantau Pengelolaan Geopark Gunung Sewu

Lantaran menyandang predikat sebagai geopark sejak 2015, maka Gunung Sewu harus bisa dimanfaatkan untuk geotourism.

Baca Selengkapnya

Kemendes PDTT Lantik 25 Abdi Negara di Aula Desa

26 September 2018

Kemendes PDTT Lantik 25 Abdi Negara di Aula Desa

Duapuluhlima abdi negara dilantik dan diambil sumpahnya di Aula Desa Waleng, Kecamatan Girimarto,Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa, 25 September 2018.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya