Samsung Galaxy Note7 dicoba digunakan saat direndam di dalam air dalam peluncurannya di New York, 28 Juli 2016. AP Photo
TEMPO.CO, Seoul - Samsung Electronics tengah bersiap-siap merilis telepon seluler Galaxy Note 7 versi warna black onyx di Korea Selatan. Peluncuran warna baru Galaxy Note 7 kabarnya akan dilakukan pada awal Oktober mendatang atau sedikit lebih awal sebelum iPhone 7 akan diluncurkan di Korea Selatan.
Peluncuran warna hitam baru ini sejalan dengan euforia ponsel iPhone warna hitam dan upaya menaikkan minat konsumen pada Note 7 setelah insiden kegagalan baterai. Samsung secara jelas berupaya mengeluarkan strategi untuk memulihkan posisinya di pasar yang hilang, seperti dilansir melalui Phonearena.com, Jumat, 23 September 2016.
Strategi ini juga sebagai upaya meningkatkan kembali citra merek setelah insiden penarikan seluruh ponsel Note 7. Upaya ini juga dilakukan untuk memperbaiki kerusakan opini pada masyarakat dan nilai keuangan yang hilang selama penarikan Note 7.
Dalam peluncuran perdana pada Agustus lalu, Samsung menyatakan produk Galaxy Note 7 hanya tersedia dengan pilihan warna blue coral, gold platinum, dan Silver Titanium.
Pada awal September ini, Samsung harus menghadapi serangkaian penilaian negatif akibat kerusakan ponsel yang membuat produk terbakar dan meledak saat diisi daya baterai. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Samsung menarik kembali 2,5 juta ponsel Note 7 yang telah didistribusikan dan dijual di seluruh dunia. Kemudian perusahaan mengganti perangkat yang bermasalah dengan ponsel baru yang telah diperbaiki di bagian baterai.
Selama masa laporan kerusakan dan penarikan produk, beberapa lembaga melarang penggunaan perangkat Note 7 di dalam penerbangan, bus, kereta bawah tanah, hingga institusi pendidikan. Samsung juga harus menghadapi pemberitaan media mengenai aneka insiden kecelakaan yang diakibatkan kebakaran ponsel.
Terakhir, Samsung menyatakan 26 laporan kebakaran Note 7 yang diterima dari berbagai negara dipastikan sebagai laporan palsu. Di Amerika Serikat saja, Samsung menerima 92 laporan kerusakan ponsel dan 9 di antaranya dinyatakan sebagai laporan kerusakan palsu.
