Snowden Sebut Google Allo Berbahaya bagi Privasi Pengguna

Reporter

Sabtu, 24 September 2016 05:25 WIB

Sampul buku "The Snowden Files: The Inside Story of the World's Most Wanted Man," karangan Luke Harding. (AP Photo/Vintage)

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas staf sewaan Dinas Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) berkomentar mengenai aplikasi pesan instan terbaru milik Google, Allo. Pembocor informasi rahasia Amerika Serikat ini menyerukan informasi untuk tidak menggunakan Google Allo.

”Gratis untuk diunduh hari ini: Google Mail, Google Maps, dan Google Surveillance. Itu #Allo. Jangan gunakan Allo,” ujar Edward Snowden melalui akun twitternya @Snowden pada Rabu 21 September 2016. Ia menyerukan agar siapapun menghapus Allo dari ponselnya dan jangan menyentuhnya lagi, seperti dilansir melalui Phonearena.com, Jumat, 23 September 2016.

Snowden mendesak pengguna Allo untuk menghindari aplikasi chat yang dia juluki sebagai ”Google Surveillance” atau mata-mata Google.

Sejak meluncurkan aplikasi video call Google Duo, perusahaan Amerika Serikat ini meyakinkan dunia bahwa Allo hanya akan menyimpan data ”transiently,” yang berarti chat log Anda tidak akan ada di server Google selamanya. Google bahkan menjanjikan bahwa data yang dikumpulkan akan menjadi anonim, sehingga tidak akan bisa ditelusuri kembali.

Namun, fitur Artificial Intelligence atau teknologi kepintaran buatan, perlu membaca pesan Anda untuk membuat teknologi cerdasnya mampu bekerja dan membaca kebutuhan dan permintaan Anda. Jika asisten cerdas buatan tersebut dapat membacanya, bukan tidak mungkin penegak hukum atau siapapun dengan surat perintah seperti NSA dapat memiliki informasi yang Anda berikan kepada Allo.

Tentu saja, Allo bukan lah aplikasi yang buruk dalam menangani data. Konten ditransmisikan melalui koneksi aman HTTPS, yang berarti hacker atau peretas mungkin tidak akan bisa masuk mencuri data-data Anda. Namun untuk Google dan badan pemerintah, data pribadi Anda yang ada di layanan tersebut seperti sebuah buku terbuka yang bisa diakses dengan perintah hukum.

Snowden menambahkan, mengambil informasi atau data Anda merupakan sebuah hal yang relatif mudah untuk dilakukan oleh instansi pemerintah dengan surat persetujuan.

Tetapi cara informasi tersimpan dalam aplikasi kembali kepada keputusan pengguna, karena Google menawarkan fitur untuk menghilangkan isi percakapan secara rutin. Allo juga menawarkan fitur Incognito Mode, yang memanfaatkan metode enkripsi yang mirip dengan aplikasi Signal yang dianjurkan Snowden.

PHONE ARENA | MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

20 Desember 2023

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

Kemacetan jalan untuk sementara tidak ada di Google Maps dan Waze

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.

Baca Selengkapnya

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

10 Oktober 2023

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

Gaji kerja di Google yang paling tinggi bisa mencapai Rp7,6 miliar per tahun. Berikut ini informasi lengkap gaji di Google sesuai tingkatannya.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

27 September 2023

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

16 September 2023

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.

Baca Selengkapnya