TEMPO.CO, Tuzcon - Banyak orang beranggapan, semakin besar volume otak, kian cerdas pula organisme itu. Namun penelitian ahli antropologi menunjukkan bahwa aktivitas olahragalah yang mendongkrak ukuran otak.
Ketahanan fisik terbukti meningkatkan level protein yang menunjang pertumbuhan dan reorganisasi otak. Tak mengherankan bila binatang dengan kebugaran tinggi juga memiliki otak yang lebih besar. Meski hubungan sebab-akibatnya belum terbukti, para ilmuwan menunjukkan bahwa binatang dengan otak besar adalah binatang yang berlari lebih jauh daripada binatang lain dalam kelompoknya.
David Raichlen dari University of Arizona di Tuczon, Amerika, tertarik mempelajari hubungan antara olahraga dan otak. Untuk membayar rasa penasaran ini, ia melakukan serangkaian percobaan di laboratorium yang melibatkan 29 spesies binatang.
Data ukuran otak bisa didapatkan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Namun pemeriksaan tingkat latihan suatu spesies harus dilakukan dengan mengukur laju metabolisme maksimal. Dalam olahraga, ukuran ini dikenal sebagai "VO2 max", yaitu volume oksigen maksimal yang bisa diserap manusia.
Perbandingan dua data ini memberikan hasil mengejutkan. Semakin besar ukuran otak suatu spesies, semakin besar pula tingkat VO2 max. Artinya, semakin berotot binatang, semakin besar ukuran otak. Massa otot yang lebih besar membuat binatang bisa berlari lebih jauh dibanding binatang berotot kecil.
Penelitian lanjutan dilakukan dengan memasukkan ukuran tubuh sebagai faktor tambahan. Namun ia tetap sampai pada kesimpulan bahwa ukuran otak menentukan kemampuan spesies melakukan aktivitas olahraga.
Meski temuan riset ini sudah sangat meyakinkan, Raichlen beranggapan terlalu dini untuk menerapkan kesimpulan pada spesies manusia. "Sampel kami belum memasukkan kerabat dekat manusia, yaitu binatang kelompok primata," ujarnya.
Menurut dia, manusia terpisah lebih lama dibanding spesies yang diikutkan dalam percobaan ini. Akibatnya, banyak tahap evolusi yang terlewati, sehingga hubungan volume otak dengan kemampuan olahraga tak relevan pada manusia.