Riset: Pernikahan Orang Materialistis Cenderung Tak bahagia  

Reporter

Selasa, 27 September 2016 12:24 WIB

kellylawforyou.com

TEMPO.CO, Provo - Sifat materialistis ternyata tidak baik bagi kehidupan cinta. Begitulah hasil sebuah riset yang menemukan bahwa pernikahan orang yang materialistis kurang bahagia ketimbang pasangan yang tak terlalu mementingkan harta benda.

"Efeknya berlaku pada semua tingkatan penghasilan," kata Jason Carroll, peneliti studi yang juga dosen kehidupan keluarga di Brigham Young University di Utah, Amerika Serikat.

Carroll mengatakan pernikahan yang paling tidak memuaskan adalah ketika suami-istri sangat mempedulikan materi. "Kami berpikir bahwa pola yang tidak sepahamlah yang bakal paling bermasalah, ketika salah satunya adalah orang yang gemar menghamburkan uang, sedangkan yang lain suka menabung," kata Carroll. "Studi kami menemukan bahwa pasangan yang dua-duanya memiliki sifat materialisme tingkat tinggilah yang menghadapi tantangan terbesar."

Sebelumnya, banyak riset mengungkap bukti bahwa materialisme tidak baik bagi siapa pun. Berbagai studi juga menemukan bahwa orang yang materialistis lebih mudah gelisah, mengalami depresi, dan kurang percaya diri ketimbang orang yang bukan tipe materialistis. Para pemuja uang juga kerap terlibat masalah di rumah karena mereka cenderung tidak seimbang, baik di rumah maupun di kantor.

Baca: Wah, Baterai Canggih Ini Terbuat dari Embusan Napas!

Carroll dan timnya mempelajari materialisme dan perkawinan karena hanya sedikit peneliti yang memeriksa bagaimana sikap terhadap uang mempengaruhi hubungan pasangan. "Kami ingin melihat arti hal itu dan nilai yang dibawa orang ke dalam kehidupan keluarga dan pernikahan," ujarnya.

Peneliti mengumpulkan kuesioner online dari 1.734 pasangan menikah. Mereka diminta menjawab pertanyaan tentang tingkat kepuasan hubungan pernikahan, pola konflik, komunikasi, stabilitas perkawinan, dan faktor lain. Mereka juga diminta menilai frasa "punya uang dan banyak harta tidak penting bagi saya". Orang yang setuju dikategorikan sebagai non-materialistis, sedangkan yang tidak setuju dikualifikasikan sebagai materialistis.

Baca: Hasil Riset Terbaru: Olahraga Bisa Perbesar Ukuran Otak

Dari para pasangan itu, sekitar 14 persen pasangan non-materialistis dan 11 persen terdiri atas istri yang sangat materialistis sedangkan suaminya tidak. Pola itu berbalik 14 persen lainnya. Sekitar 20 persen terdiri atas pasangan yang keduanya materialistis, sedangkan sisanya masuk kelompok pertengahan yang tidak terlalu materialistis atau mengutamakan uang.

Carroll mengatakan pernikahan yang salah satu pasangannya materialistis jauh lebih buruk di semua aspek ketimbang pernikahan non-materialistis. Pasangan non-materialistis memiliki kehidupan perkawinan 10-15 persen lebih baik pada semua kategori, baik dalam kehidupan perkawinan, stabilitas, maupun tingkat konflik yang lebih rendah.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

2 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

5 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

6 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya