Ketika Perusahaan Perangkat Lunak Masuk Kampus Nasional

Reporter

Senin, 3 Oktober 2016 12:42 WIB

Country Manager NetApp Indonesia, Ana Sopia. TEMPO/Martha Warta Silaban

TEMPO.CO, Jakarta - VMware, perusahaan perangkat lunak virtualisasi berbasis di Amerika Serikat, ingin produknya bisa dipakai oleh lebih banyak konsumen. Selama ini, produk perangkat lunak berbasis cloud dan virtualisasi mereka lebih banyak digunakan oleh konsumen berskala enterprise atau rekan bisnisnya.

Kini, perusahaan berbasis produk perangkat lunak ini ingin produk mereka juga dipahami oleh akademikus yang berfokus di bidang ilmu komputer. “Kami adalah perusahaan perangkat lunak yang memberi solusi virtualisasi,” kata Adi Rusli, Senior Director and Country Manager VMware Indonesia, pekan lalu.

Menurut Adi, penetrasi pasar Indonesia untuk virtualisasi, cloud, mobile, dan big data masih rendah. “Kesempatan berbisnis masih terbuka lebar,” ujarnya. Untuk mengisi luasnya ruang bisnis ini, industri membutuhkan banyak tenaga kerja yang memiliki keahlian pada bidang virtualisasi dan cloud.

“Kecakapan dan pengetahuan mahasiswa yang bisa langsung pakai saat mereka terjun ke dunia industri jadi bekal penting saat lulus nanti,” kata Adi. Kebutuhan akan tenaga kerja dengan kemampuan khusus ini masih dirasakan sulit untuk didapatkan oleh industri.

Berkaitan dengan pengenalan produk dan kebutuhan tenaga kerja terampil, VMware kemudian memilih masuk ke dunia pendidikan dan menyediakan teknologi inovasi dalam bentuk kurikulum. Selain itu, ada pelatihan virtualisasi dan cloud bagi tenaga pengajar dan mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia.

Adi menambahkan, secara global, program perusahaannya terhadap pendidikan sudah berjalan lama. Dengan demikian, secara dasar pendidikan, perusahaannya sudah mempunyai bekal kurikulum dan beragam materi, seperti tutorial, video, serta e-learning, yang bisa dibagikan kepada pendidikan di Indonesia.

Untuk mewujudkan hal itu, VMware bekerja sama dengan 99 perguruan tinggi yang bernaung dalam Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (Aptikom). Tujuannya, melakukan pelatihan, pembekalan, serta program sertifikasi kepada para pengajar dan mahasiswa ilmu komputer.

Sebagai langkah awal dalam memasuki dunia pendidikan, VMware menggandeng Aptikom agar mampu menjangkau berbagai perguruan tinggi yang tak hanya ada di Ibu Kota. “Kami memilih yang kecil-kecil, yang belum tentu mereka mempunyai kemampuan membangun pusat riset sendiri,” ucap Adi.

VMware lalu menawarkan VMware Academy Program, yakni perguruan tinggi akan mendapatkan software yang biasa digunakan oleh enterprise untuk kemudian dimanfaatkan dalam kebutuhan riset perkuliahan. Software ini bisa digunakan mahasiswa pada beragam perangkat.

Mahasiswa akan berkesempatan mengakses aneka materi e-learning, tutorial, dan workshop secara online hingga mengakses laboratorium online milik VMware. Institusi pendidikan mitra VMware juga akan mendapatkan VMware Academy IT.

VMware menyediakan kurikulum standar yang bisa diadopsi perguruan tinggi menjadi mata kuliah wajib atau pilihan. Selain itu, VMware dan Aptikom akan memberikan dukungan agar mahasiswa mendapatkan sertifikasi yang diakui industri. “Dalam kerja sama ini, VMware memberi subsidi hingga 70 persen.”

Asisten Koordinator Management Transformasi Telkom University, Nina Kurnia Hikmawati, mengatakan pendidikan dan industri memang harus sejalan seiring. “Tidak ada artinya kalau pendidikan tidak dipakai oleh industri. Begitu juga sebaliknya, tidak ada artinya industri jika tidak didukung akademik.”

Bagi institusi pendidikan, kerja sama dengan industri seperti VMware merupakan hal penting. Kerja sama ini memastikan bahwa apa yang dipakai dan diterapkan akademik berguna bagi industri. Sebaliknya, apa yang dibutuhkan industri bisa dilakukan oleh institusi akademik. Pada akhirnya, kedua sektor yang saling beririsan ini bisa saling berdiskusi, menciptakan manfaat, dan bisa terwadahi sesuai kebutuhan.

Program memasuki ruang pendidikan tak hanya dilakukan VMware. NetApp, perusahaan penyedia perangkat lunak, melakukan tindakan serupa. NetApp menggandeng Binus International University untuk memanfaatkan sumber daya pengetahuan yang mereka miliki.
Kerja sama bernama Academic Alliance ini menambahkan materi pengajaran penyimpanan dan pengelolaan data NetApp ke dalam kurikulum Business Information System. Materi ini menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa Business Computing Infrastructures and Communications tahun kedua dan ketiga.

NetApp memfasilitasi mahasiswa untuk mempelajari teknologi, terminologi, dan kemampuan untuk mengolah data dalam jumlah besar secara on-promise maupun cloud. Dalam program ini, NetApp menyediakan bahan pengajaran mengenai penyimpanan dan pengelolaan data bagi institusi pendidikan, sesi kuliah berbasis web, simulasi perangkat lunak, hingga sesi pembelajaran 30 jam.

Country Manager NetApp Indonesia, Ana Sopia, mengatakan pihaknya melihat adanya peningkatan kebutuhan tenaga ahli terkait dengan data di industri, terutama di Indonesia. “Ini langkah pertama atas komitmen kami untuk memberdayakan negara dan mendidik bakat muda dari generasi penerus.” ujarnya.

Tujuan yang ingin dicapai NetApp serupa VMware, yaitu menyediakan tenaga ahli dalam bidangnya. NetApp ingin mencetak tenaga ahli bidang pengolahan data digital.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

31 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya