Galaxy Note 7 Pengganti Meledak, AT&T Tawarkan Ponsel Lain  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 10 Oktober 2016 07:56 WIB

Model menunjukkan dua ponsel Galaxy Note 7 dengan fitur pindai iris mata di Seoul, Korea Selatan, 11 Agustus, 2016. AP/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, San Francisco - Operator telekomunikasi Amerika Serikat, AT&T, Minggu, 9 Oktober 2016, mengatakan pihaknya telah menghentikan pertukaran Samsung Galaxy Note 7 di tengah laporan bahwa ponsel pengganti juga meledak atau terbakar.

Operator nirkabel itu mengatakan akan terus menerima Galaxy Note 7 milik pelanggan, tapi mereka tidak akan menawarkan versi baru dari ponsel itu untuk pertukaran. Sebaliknya, pelanggan didorong memilih ponsel Samsung lain atau ponsel dari produsen yang berbeda.

"Berdasarkan laporan terbaru, kami tidak lagi menukar dengan Note 7 saat ini sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut dari insiden yang dilaporkan," ujar Fletcher Cook, wakil presiden untuk hubungan media global, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip CNET, Minggu kemarin.

"Kami masih mendorong pelanggan dengan Note 7 yang ditarik mengunjungi lokasi AT&T untuk menukar perangkat itu dengan ponsel Samsung lain atau ponsel lain sesuai dengan pilihan mereka," tutur Cook.

Baca: Ribuan Lebah Serang Pengunjung Kebun Raya Bogor

Samsung menegaskan bahwa mereka sedang melakukan investigasi sendiri terhadap berbagai laporan baru itu dan menghormati keputusan AT&T.

"Kami menyadari bahwa satu mitra kami telah menghentikan penjualan dan pertukaran Galaxy Note 7 sebagai tanggapan terhadap laporan masalah kerusakan dan kami menghormati keputusannya," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.

Masalah ini adalah persoalan terbaru untuk raksasa elektronik Korea itu, yang telah bergulat dengan persoalan hubungan masyarakat yang buruk. Samsung telah menarik perangkat Galaxy Note 7 di seluruh dunia setelah masalah cacat baterai menyebabkan puluhan ponsel meledak atau terbakar.

Para pemilik ponsel itu didorong menukar perangkat mereka dengan perangkat lebih baru yang disebut telah mengalami perbaikan masalah baterai. Tapi mimpi buruk Samsung telah diperparah oleh laporan bahwa ponsel penggantinya mengalami masalah serupa.

Tiga operator besar Amerika lain mengatakan, pada Minggu, bahwa mereka tidak memiliki rencana mengikuti AT&T menangguhkan pertukaran dan penjualan, meskipun Verizon mengatakan Note 7 sedang tidak tersedia.

CNET | ERWIN Z

Baca:
Jessica Ulang Tahun di Pondok Bambu, Begini Perayaannya
Minta Dilindungi Jokowi, Gatot Akan Bongkar Jaringan Ini
Gara-gara Uang Rp 200 Ribu, Dua Pria Nekat Bunuh Rekannya

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

8 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

9 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

11 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

3 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya