Kiat Agar Start-up Jasa Pengantar Makanan Bisa Bertahan

Reporter

Senin, 10 Oktober 2016 12:37 WIB

Ilustrasi cash on delivery. Dpd.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bertahan dalam bisnis rintisan atau start-up dengan kategori jasa pengantaran makanan menuntut pelaku usaha selalu melakukan inovasi. Aneka promosi, potongan harga, hingga taktik kampanye yang menarik memungkinkan layanan jasa ini digunakan konsumen dalam kegiatan sehari-sehari.

Penyebaran lokasi layanan menjadi poin paling penting yang harus dipertahankan, selain tentu harus terus dikembangkan. Budaya masyarakat setempat pada kebutuhan kuliner juga menuntut pelaku usaha kreatif memanfaatkan momen.

Menguasai lokasi dan menerima aneka mitra bisnis kuliner menjadi kunci utama untuk bertahan dalam bisnis ini. Situs e27.com menyebutkan penguasaan lokasi menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam pengembangan bisnis.

Kondisi lalu lintas dan ketersediaan pilihan mitra akan menjadi alasan konsumen dalam memilih jasa yang tepat. Lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia, yang dihantui masalah kemacetan, harus bisa diatasi dengan keberagaman mitra.

Kemudahan mendapatkan jasa layanan menjadi faktor kedua yang membuat bisnis start-up jasa di Indonesia lebih mudah bertahan. Layanan dengan memanfaatkan aplikasi ponsel membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan keinginannya.

Aneka kebutuhan yang terakomodasi dengan strategi aplikasi mobile lebih mudah dikenali masyarakat Indonesia. Masyarakat yang kini disebut sebagai generasi mobile first lebih memilih melakukan berbagai kegiatan melalui ponsel pintar.

Kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia memainkan sosial media membuat layanan semakin cepat tersebar dan mendapat konsumen baru. Aplikasi ponsel yang mudah dan praktis dalam penggunaannya akan membuat konsumen bertahan pada layanan jasa yang sama.

Membaca keinginan dan perilaku konsumen menjadi faktor ketiga yang harus dikuasai. Layanan yang tidak terpaku pada jam operasi tertentu akan lebih mudah dicari oleh konsumen pencari jasa di bidang kuliner.

Pelaku usaha juga harus menguasai perilaku konsumen, terutama berkaitan dengan sistem pembayaran. Aplikasi yang ringkas dan lengkap juga harus menyediakan sistem pembayaran yang paling mudah. Penggunaan sistem pembayaran tunai harus menjadi pilihan utama.

Kesuksesan aplikasi transportasi online Go-Jek dengan Go-Food dan Grabbike dengan GrabFood bisa menjadi contoh bagi pendatang baru.

Uber rencananya akan segera memasuki pasar Indonesia dengan layanan pengantaran makanan bernama UberEats. Layanan ini menjadi pendatang baru yang mencoba berkompetisi memperebutkan pasar yang ditinggalkan FoodPanda.

Layanan UberEats memiliki aplikasi terpisah dari layanan taksi online Uber. Pemisahan ini akan menjadi pembuktian tepat atau tidaknya jasa pengantaran makanan yang tidak terintegrasi dengan layanan lain.

E27 | TECH IN ASIA | MAYA N

Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

26 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya