TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pertama kali diluncurkan, smartwatch disebut-sebut sebagai generasi selanjutnya dari perangkat yang diciptakan untuk mengubah kehidupan konsumen. Sebelumnya disebutkan merk, penyedia layanan, bahkan industri kesehatan siap memanfaatkan sifat smartwatch untuk mendapat wawasan lebih luas tentang kebiasaan konsumen.
Namun, ketika pasar smartwatch alias jam cerdas mulai tumbuh pesat, konsumen mulai menuntut lebih. Mereka menjadi tidak sabar dengan teknologi yang bisa dilakukan jam cerdas, seperti konektivitas LTE dan aplikasi spesifik untuk perangkat tertentu.
Dalam beberapa tahun ke depan, menurut BI Intelligence, pasar jam cerdas diperkirakan akan melihat penambahan fungsi baru dan peningkatan kemampuan. Pasar jam cerdas juga diprediksi mengalami peningkatan tahunan sebesar 18 persen hingga 2021 mencapai 70 juta unit.
Meski demikian, jam cerdas bergantung pada sejumlah faktor untuk memenuhi permintaan konsumen. Hingga saat itu terjadi, tingkat adopsi jam cerdas kemungkinan masih lamban, di mana konsumen menunggu vendor untuk menghasilkan produk yang dapat berjalan secara independen dari ponsel mereka dan memberikan fungsi yang lebih berguna.
Dalam hal ini vendor diharap dapat menawarkan perangkat yang dijagokan sebagai pengganti jam cerdas itu dengan harga yang lebih rendah, fungsionalitas yang lebih baik, dan dalam hal perluasan penggunaan, menurut BI Intelligence, potensi pertumbuhan adopsi secara global masih sangat besar.
Lebih dari itu, karena tingkat adopsi sejauh ini masih rendah, masih ada banyak kesempatan bagi pendatang baru untuk bergabung di pasar smartwatch.
Laporan BI Intelligence juga mengungkapkan, Apple akan terus mendominasi, namun perangkat Android Wear akan cepat mengejar sejalan pasar negara berkembang yang mulai mengadopsi teknologi itu.
Selain itu, kesehatan dan kebugaran tetap menjadi segmen dominan dari pasar jam cerdas. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemajuan aplikasi, manfaat smartwatch dalam segmen tersebut akan menjadi lebih kuat.
ANTARA
Berita terkait
Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia
14 November 2017
Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.
Baca SelengkapnyaAnak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata
30 Oktober 2017
Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.
Baca Selengkapnya2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget
21 Oktober 2017
Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.
Baca SelengkapnyaJawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget
21 Oktober 2017
Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.
Baca SelengkapnyaAnak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'
20 Oktober 2017
Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget
Baca SelengkapnyaMau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian
16 Oktober 2017
Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan
Baca SelengkapnyaWaspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta
14 Oktober 2017
Situs penipuan mencatut nama dan logo JD.ID yakni www.jd.id-promo-murah.com.
Baca SelengkapnyaSehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai
30 September 2017
Steve Jobs dan Bill Gates membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai.
Baca SelengkapnyaPonsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap
25 September 2017
Selain membersihkan ponsel dengan inovasi sinar ultraviolet, PhoneSoap juga membuat ponsel terisi penuh.
Baca SelengkapnyaXiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?
20 September 2017
Xiaomi merilis ponsel terbarunya Mi A1 di Jakarta, yang dibandrol dengan harga Rp 3,09 juta.
Baca Selengkapnya