LIPI Buka Pusat Pelatihan Biodiversitas Laut Kedua di Dunia

Reporter

Senin, 17 Oktober 2016 15:30 WIB

Seorang penyelam berenang di dekat seekor ikan Leather Bass, di Wolf Island, Taman Konservasi Laut Galapagos, Ekuador, Senin (19/8). REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meresmikan Regional Training and Research Center on Marie Biodiversity and Ecosystem Health (RTRC MarBEST Center), Senin, 17 Oktober 2016, di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Ancol, Jakarta Utara. Tujuan pembentukan lembaga yang berada di bawah supervisi International Oceanographic Commision-Western Pacific (IOC-Westpac) UNESCO ini untuk meningkatkan kapasitas peneliti muda bidang keanekaragaman hayati dan ekosistem laut.

Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan, Indonesia memiliki garis pantai tropis terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Menurut dia, dengan luas laut sekitar 93 ribu kilometer persegi dan garis pantai sepanjang lebih dari 54 ribu kilometer, serta 17 ribu pulau, Indonesia menyimpan potensi besar di bidang kemaritiman. "Karena itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan sangat penting untuk dilakukan," ujarnya. Peningkatan kapasitas ini berbentuk kegiatan pelatihan dan kerja sama riset dalam skala regional.

Menurut Deputi Ilmu Kebumian LIPI, Zainal Arifin, pembentukan lembaga ini dapat menjadi media transfer ilmu dan teknologi para akademisi. "Ini pertanggungjawaban LIPI kepada dunia ilmu pengetahuan," katanya. Dia mengatakan, LIPI mendapatkan dukungan penuh dari UNESCO-IOC dalam pendirian RTRC MarBEST Center melalui pemberian dana pelatihan bagi beberapa peserta regional.

Sektor kelautan, menurut Wenxi Zhu, Kepala dan Program Spesialis IOC-Westpac, sangat kompleks. Tak hanya berkaitan dengan ekosistem spesies biota laut, melainkan juga mempengaruhi banyak sektor, seperti, iklim, lingkungan, keamanan pangan, dan ekonomi. "Harus diakui bahwa banyak potensi laut yang belum terungkap sehingga kita belum dapat memanfaatkannya. Karena itu, penelitian kelautan harus digenjot," ujar Zhu.

RTRC MarBEST Center LIPI ini merupakan RTRC Oceanographic kedua di dunia. Yang pertama dibentuk oleh Cina dengan fokus pada dinamika samudera, interaksi laut-udara, dan model numerik. Menurut Iskandar, pembukaan lembaga ini di Indonesia menyedot animo masyarakat akademisi di berbagai belahan penjuru dunia, khususnya para peneliti dari negara Afrika. "Para peneliti di sana meminta untuk ikut pelatihan di Indonesia," kata Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI sekaligus Direktur UNESCO/IOC RTRC MarBEST Center, Dirhamsyah.

Pelatihan pertama lembaga ini ialah Crustacea Taxonomy Training yang digelar pada 17-29 Oktober 2016. Sebanyak 25 peserta dari Bangladesh, Kamboja,Tiongkok, Iran, Korea Utara, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Tingginya antusiasme para peneliti negara lain untuk mengikuti pelatihan ini, menurut dia, menunjukan bahwa kapasitas peneliti Indonesia telah diakui dunia terutama di bidang penelitian biodiversitas laut, khususnya mengenai taksonomi biota laut.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.

Baca Selengkapnya

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

28 November 2023

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut

Baca Selengkapnya

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.

Baca Selengkapnya

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

30 Oktober 2023

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Ketersediaan data dan informasi yang akurat mengenai laut menjadi salah satu bentuk mitigasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

24 Oktober 2023

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

22 Oktober 2023

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.

Baca Selengkapnya

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

20 Juli 2023

RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

Pemerintah akan menggelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/Ais Forum) pada 10-11 Oktober 2023 di Bali. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kemenko Marves menyebut, forum tersebut akan menghadirkan delegasi dari 51 negara anggota Ais Forum.

Baca Selengkapnya