LAPAN Segera Bangun Bandara Antariksa

Reporter

Tempo.co

Kamis, 20 Oktober 2016 18:08 WIB

Peneliti memeriksa satelit rakitan buatan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Bogor, Jawa Barat, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) masih melakukan pengkajian rencana lokasi pembangunan bandar udara (bandara) antariksa Indonesia.

"Sekarang sudah mengerucut apakah lokasinya di Morotai atau Biak. Tahun ini kami harapkan sudah bisa ditentukan," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin usai Seminar Nasional "Pengembangan Kebijakan dan Regulasi Nasional Penerbangan dan Antariksa: Problema dan Tantangan" di Universitas Atmajaya, Yogyakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.

Thomas mengatakan rencana induk pembangunan bandara antariksa (space spot) telah tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.

Bandara itu penting bagi Indonesia untuk merespons terus berkembangnya teknologi keantariksaan dunia serta mendorong kemandirian penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan antariksa nasional.

Baca: Kendi Antariksa Jatuh, Kepala Lapan: Itu Bagian dari Roket Cina

Menurut dia, saat ini LAPAN telah memiliki Stasiun Peluncuran Roket di Desa Cilautereun, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Namun, stasiun itu hanya berfungsi sebagai pusat uji terbang roket berskala kecil. "Sedangkan untuk peluncuran roket berskala besar tentu memerlukan tempat yang lebih aman," kata dia.

Selain berfungsi menunjang pengembangan program keantariksaan nasional, pembangunan bandara antariksa disebut cukup potensial untuk dikomersialisasikan di kancah internasional karena wilayah ekuator menjadi kawasan favorit bagi negara-negara peluncur roket atau satelit.

Thomas mengatakan pemilihan lokasi di wilayah Indonesia bagian Timur yakni Kabupaten Biak, Papua atau Kabupaten Morotai, Maluku Utara paling memungkinkan sebab tingkat kepadatan penduduk relatif lebih rendah dan berhadapan dengan Samudera Pasifik. "Harus memilih lokasi yang aman supaya jangan sampai ada risiko kejatuhan objek antariksa setelah dilakukan peluncuran," kata dia.

Baca: Penganut Teori Bumi Datar Bikin Petisi ke Kepala LAPAN, Isinya...

Penentuan lokasi masih memerlukan kajian secara komprehensif sebab baik di Biak atau Morotai sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Ditinjau dari sisi kesiapan infrastruktur, Biak relatif lebih memadai, namun di wilayah itu jumlah warga lebih tinggi sehingga harus ada relokasi penduduk. "Sedang di Morotai penduduk sangat jarang, namun insfrastruktur penunjang masih belum banyak," kata dia.

Setelah lokasi diputusakan dan mendapatkan persetujuan tingkat nasional kemudian akan dilakukan pendalaman dan perencanaan anggaran yang diperlukan untuk pembangunan bandara antariksa itu.

Proses pengembangan bandara akan melibatkan mitra-mitra LAPAN di kancah internasional. "Yang jelas 25 tahun ke depan Indonesia sudah harus memiliki bandara antariksa," kata dia.

Advertising
Advertising

ANTARA

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

5 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

6 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

9 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

16 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

16 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

17 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

20 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

3 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya