Mahasiswa Jember Kembangkan Obat dari Ikan Lemuru

Reporter

Senin, 24 Oktober 2016 12:27 WIB

Nelayan mengambil ikan lemuru di Pantai Rajegwesi, Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, meneliti ikan lemuru yang memiliki kandungan omega 3 yang cukup tinggi, sehingga bisa digunakan untuk obat dan produk kesehatan.

Staf Humas dan Protokol Universitas Jember Iim Fahmi Ilman, Sabtu, mengatakan tiga mahasiswa FKG Unej yakni Dwi Riski Saputra, Sakti Wibawa dan M. Idris Kamali meriset ikan lemuru dan menuangkannya dalam karya tulis ilmiah berjudul "Pengaruh Pemberian Minyak Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) Terhadap Densitas Serabut Kolagen Kartilago Sendi Temporomandibula Tikus Yang Mengalami Osteoartritis"

"Karya tulis tiga mahasiswa FKG Universitas Jember tersebut akhirnya menjadi juara pertama dalam ajang INDISFO National Research Competition 2016 yang dilaksanakan 9 Oktober lalu di Jakarta. INDISFO adalah ajang kompetisi karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh paguyuban FKG se-DKI dan Jawa Barat," tuturnya.

Salah seorang mahasiswa (FKG) Unej Dwi Riski Saputra mengatakan hasil penelitian Suseno tahun 2014, kandungan EPA ikan lemuru sebesar 21,77 persen dan DHA sebesar 11,59 persen, sedangkan kandungan EPA ikan salmon sebesar 12,07 persen dengan DHA sebesar 10 persen. Kandungan EPA dan DHA adalah penyusun Omega 3.

"Hasil tangkapan ikan lemuru di Indonesia cukup banyak, namun pemanfaatannya baru sebatas sebagai ikan sarden, bahan tepung ikan, atau bahan pakan ternak saja," katanya.

Selama ini, lanjut dia, masyarakat Indonesia mengenal ikan salmon sebagai salah satu sumber makanan yang mengandung Omega 3 dan bermanfaat bagi kesehatan, namun sayangnya produk kesehatan yang mengandung Omega 3 dari ikan salmon harganya mahal karena ikan tersebut tidak hidup di perairan Indonesia, sehingga tidak heran jika produk kesehatan yang mengandung Omega 3 dari ikan salmon didominasi produk impor.

"Sebenarnya Indonesia memiliki kekayaan bahari yang luar biasa dan tidak kalah kandungan Omega 3-nya dengan ikan salmon yakni ikan lemuru yang banyak terdapat di perairan Indonesia, bahkan mengandung Omega 3 yang lebih tinggi daripada ikan salmon, sehingga memiliki potensi besar sebagai obat dan produk kesehatan," tuturnya.

Tiga serangkai mahasiswa FKG tersebut melihat potensi ikan lemuru di daerah Muncar-Kabupaten Banyuwangi dan di Kecamatan Puger-Kabupaten Jember.

"Hasil ikan lemuru di Muncar bisa mencapai 6 ton per tahun dan tentu saja ini potensi yang luar biasa jika bisa diolah sebagai obat dan produk kesehatan yang pasti tak kalah dengan produk kesehatan berbahan ikan salmon," ujarnya.

Potensi ikan lemuru dengan Omega 3-nya mendorong tiga mahasisa FKG Unej itu untuk meneliti minyak ikan lemuru sebagai obat radang sendi temporomandibula (sendi yang menghubungkan antara tengkorak dengan rahang).

"Radang sendi temporomandibula banyak diderita oleh perempuan, khususnya yang memasuki masa menopouse akibat perubahan hormonal. Dengan bertambahnya usia, maka densitas serabut kolagen kartilago pada sendi temporomandibula makin berkurang. Jika tidak diobati, bisa berakibat fatal mulai pusing berat, tidak bisa menggerakkan rahang, hingga susah membuka mulut," tambahnya.

Dari berbagai kajian pustaka, lanjut dia, Omega 3 diyakini berkontribusi meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki diri.

"Oleh karena itu, kami coba meneliti pemberian Omega 3 dari ikan lemuru sebagai obat radang sendi temporomandibula, dan hasilnya memuaskan," ucapnya.

Dari penelitian selama tiga bulan, katanya, pemberian minyak ikan lemuru yang mengandung Omega 3 kepada tikus percobaan membuat serabut kolagen kartilago tikus mengalami perbaikan signifikan.

"Dalam penelitian, kami mengekstraksi tiga kilogram ikan lemuru sehingga menghasilkan enam mililiterminyak ikan dan kemudian kami injeksikan secara bertahap ke rahang tikus percobaan, sehingga ikan lemuru dapat dijadikan untuk produk kesehatan dan obat," katanya.


ANTARA

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

23 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya