Misi Antariksa Sebabkan Masalah Tulang Belakang

Reporter

Rabu, 26 Oktober 2016 13:42 WIB

Astronot AS, Kate Rubins (kiri), Kosmonot Rusia Anatoly Ivanishin (tengah), dan Astronot Jepang Takuya Onishi, yang merupakan anggota kru utama ekspedisi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS), berjalan menuju pesawat luar angkasa Soyuz MS di Baikonur kosmodrom, Kazakhstan, Rusia, 7 Juli 2016. Tiga awak tersebutlah yang akan diterbangkan ke ISS. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Para astronot yang melakukan misi antariksa panjang mengalami pelemahan otot yang mendukung tulang belakang, dan pelemahan otot itu tidak kembali normal setelah beberapa pekan di Bumi menurut para peneliti Amerika Serikat.

Studi yang didanai Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan dipublikasikan di jurnal Spine membawa wawasan baru mengenai peningkatan sakit punggung dan penyakit cakram tulang belakang yang berkaitan dengan penerbangan ruang angkasa jangka panjang.

Sakit punggung umum dalam misi jangka panjang, dengan lebih dari separuh anggota kru melaporkan sakit tulang belakang.

Para astronot juga mengalami peningkatan risiko kelainan tulang belakang yang disebut spinal disc herniation berbulan-bulan setelah kembali dari penerbangan luar angkasa, sekitar empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Masalah tulang belakang di antara para astronot disertai dengan penyusutan sekitar empat sentimeter tinggi badan diperkirakan terjadi karena perubahan tulang belakang dan bagian tubuh lain akibat mikrogravitasi.

Dalam studi yang baru, enam astronaut NASA diperiksa sebelum dan sesudah menghabiskan empat sampai tujuh bulan dalam kondisi gravitasi mikro di Stasiun Antariksa Internasional.

Masing-masing astronot menjalani pemeriksaan tulang belakang menggunakan pencitraan resonansi magnetik (Magnetic Resonance Imaging/MRI) sebelum misi, segera setelah mereka kembali ke Bumi dan dua bulan kemudian.

Pemindaian MRI mengindikasikan otot-otot tulang belakang para astronaut selama berada di antariksa menyusut sekitar 19 persen. Sebulan atau dua bulan kemudian, hanya sekitar dua per tiga penyusutan yang pulih.

Sebaliknya, tidak ada perubahan konsisten dalam tinggi cakram intervertebral tulang belakang.

"Temuan ini bertentangan dengan pemikiran ilmiah saat ini tentang efek gravitasi mikro pada pembengkakan cakram," kata Douglas Chang, penulis utama hasil studi dari University of California San Diego, dalam satu pernyataan.

"Studi lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan efeknya pada tinggi cakram, menentukan apakah mereka berkontribusi pada peningkatan tinggi badan selama misi antariksa, dan pada peningkatan risiko herniated disc," katanya.

"Namun demikian, informasi seperti inilah yang bisa membantu kebutuhan informasi untuk menopang misi luar angkasa yang lebih panjang, seperti misi berawak ke Mars," katanya.

Chang mengatakan temuan-temuan ini menunjukkan cara-cara yang mungkin untuk mengurangi efek penerbangan luar angkasa pada tulang belakang.

Contohnya, latihan penguatan inti seperti yang direkomendasikan bagi pasien dengan sakit punggung di Bumi, mungkin perlu ditambahkan dalam program latihan olahraga astronaut.

Yoga bisa menjadi pendekatan lain yang menjanjikan, khususnya untuk mengatasi kekakuan tulang belakang dan penurunan mobilitas, tambah Chang sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

ANTARA

Berita terkait

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

3 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

17 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

18 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

19 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

19 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

19 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

20 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

23 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

24 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya