Danau Air Tawar Terbesar di Cina Ini Menghilang  

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 6 November 2016 04:10 WIB

Danau Poyang yang terbesar di Tiongkok mengering. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Beijing - Sebagian dari Danau Poyang, danau air tawar terbesar di Cina, telah menghilang setelah Provinsi Jiangxi di utara Cina itu mengalami kekurangan curah hujan sejak pertengahan September.

Dalam gambar, yang diambil pada 2 November di Kota Lushan, danau yang sebelumnya luas dan berlimpah air itu telah berubah menjadi padang rumput besar, yang memungkinkan warga untuk berjalan kaki.

Ukuran dari Danau Poyang sendiri berfluktuasi setiap tahun. Danau ini tercatat meliputi 4.500 kilometer persegi pada ukuran terbesarnya, menurut Jiangxi Poyang National Nature Reserve Authority, sebagaimana dikutip Dailymail, Jumat, 4 November 2016.

Secara historis, danau ini dikenal karena melimpahnya ikan air tawar dan udang serta menjadi pemasok sumber daya air untuk sawah di sekitarnya.

Namun, gambar-gambar yang diambil pekan ini di Jiujiang mengungkapkan cerita lain. Di kawasan Lushan, Jiujiang, sebuah kapal besar bisa dilihat terdampar di bekas Danau Poyang.

Pulau Luixingdun, yang pernah digunakan sebagai tanda navigasi dan mercusuar, telah dikelilingi rumput luas tempat sapi merumput di lapangan. Sebuah pagoda dan kuil, yang terletak di tengah danau, berdiri di danau yang kering.

Menurut Biro Hidrologi Xingzi, tingkat air Poyang menurun menjadi 10,6 meter pada 3 November.

Baca:
Huawei Ingin Jadi Ponsel Nomor 2 Dunia, Kalahkan Apple
Robot Mainan WowWee Mulai Masuk ke Indonesia
Samsung Segera Rilis Flip Phone Kedua W2017

Tingkat air yang rendah telah mengancam industri perikanan lokal. Nelayan mengeluh tentang jumlah dan ukuran ikan yang berhasil ditangkap. Selain itu, musim penangkapan ikan dipersingkat menjadi dua bulan tahun ini akibat air mulai surut pada September.

Biro perikanan lokal juga mengatakan sumber daya ikan dari Danau Poyang telah menurun secara bertahap dalam dekade terakhir. Danau Poyang secara teratur mengering di musim dingin. Namun, musim kering tahun ini datang 54 hari lebih awal dari biasanya.

Tingkat air bagian Xingzi turun di bawah 12 meter pada 19 September, yang menandai awal musim kemarau.

Menurut Biro Hidrologi Jiangxi, periode air rendah dari Danau Poyang telah menjadi lebih lama sejak 1952. Tingkat air danau, yang terhubung dengan Sungai Yangtze, mulai surut lebih awal setiap tahun.

Hal ini dikaitkan dengan penurunan tingkat air di Sungai Yangtze, yang disebabkan oleh berkurangnya curah hujan dan aktivitas manusia, sebagaimana dilaporkan Xinhua, yang mengutip seorang pejabat dari departemen sumber daya air Jiangxi.

DAILYMAIL | ERWIN Z.

Berita terkait

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

18 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

4 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

7 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

23 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya