Mitos di Balik Heboh Supermoon: Kiamat hingga Markas Nazi

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 14 November 2016 20:55 WIB

Supermoon terlihat dibalik patung Angel Moroni di atas Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, di New York, 13 November, 2016. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan total "supermoon" nanti malam menghadirkan kembali diskusi terkait mitos-mitos yang menyertainya. Supermoon sendiri adalah istilah yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi.

Ketika fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer. Berikut beberapa mitos bulan yang paling lazim.

Mitos 1: Bulan penuh membuat manusia gila

Sejak zaman kuno, bulan penuh telah dikaitkan dengan perilaku aneh, termasuk sleepwalking (jalan sambil tidur), bunuh diri, kegiatan ilegal, kekerasan dan, tentu saja, berubah menjadi manusia serigala. Kata-kata "lunacy" dan "lunatic" berasal dari dewi bulan Romawi, Luna, yang disebut naik kereta peraknya di langit gelap setiap malam. Selama ribuan tahun, dokter dan profesional kesehatan mental percaya pada hubungan yang kuat antara kegilaan dan bulan. Hippocrates, yang dianggap sebagai bapak kedokteran modern, menulis di abad kelima SM bahwa "orang yang dihinggapi ketakutan dan kegilaan pada malam hari sedang dikunjungi oleh dewi bulan."

Mitos 2: Aliens menghuni bulan

Pada 1820-an, astronom Bavaria Franz von Paula Gruithuisen mengaku telah melihat kota di bulan dengan teleskopnya. Dia menulis bahwa "lunarians" yang tinggal di sana telah membangun bangunan canggih, jalan dan benteng. Sebagian besar rekan-rekannya mengejek pernyataannya. Sir William Herschel, seorang astronom Inggris yang terkenal, juga berpikir alien tinggal di bulan dan melakukan pengamatan rutin tentang kemajuan proyek konstruksi mereka.

Mitos 3: Bulan mengendalikan kesuburan

Mungkin karena siklus menstruasi dan bulan sama panjangnya, banyak peradaban awal percaya bahwa bulan menentukan kapan wanita bisa hamil. Ini bisa menjelaskan mengapa dewi bulan - dari dewi Cina Chang'e hingga Mama Quilla dari suku Inca- begitu menonjol dalam mitologi di seluruh dunia. Pada tahun 1950, dokter asal Republik Ceko Eugene Jonas menemukan sebuah teks astrologi kuno Asiria yang menyatakan bahwa perempuan sedang subur selama fase-fase tertentu dari bulan.


Baca:
Heboh Supermoon 11-14 November, Isu Bencana Muncul lagi?
Jangan Lewatkan, Malam Ini Ada Fenomena Supermoon
6 Fakta Menarik tentang Supermoon Malam Ini


Selanjutnya: Mitos Bulan adalah wahana berongga

Berita terkait

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

2 hari lalu

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.

Baca Selengkapnya

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

29 Oktober 2017

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

22 September 2017

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

Adidas mulai melirik Sutan Zico saat penyerang Timnas Indonesia U-16 itu bermain untuk Chelsea Soccer School Singapura.

Baca Selengkapnya

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

15 September 2017

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 di Bangkok, Thailand, Sabtu besok.

Baca Selengkapnya

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

15 September 2017

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

Jumlah pembeli membludak dalam program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya