Gempa 8,3 Skala Richter Ancam Amerika

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 22 November 2016 16:38 WIB

Pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf / ilustrasi kekuatan gempa. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, San Francisco - Para peneliti memprediksi sebuah gempa besar di California, Amerika Serikat, akan mengakibatkan kehancuran yang signifikan di seluruh wilayah itu. Gempa itu akan mengakibatkan kehancuran hingga 3,5 juta rumah.

Studi baru tentang Sesar San Andreas, yang merupakan titik pertemuan sepanjang 800 mil (1.288 km) antara lempeng tektonik Pasifik dan Amerika Utara yang bergerak di bawah pantai California, menunjukkan kemungkinan bahwa gempa itu bisa menghasilkan bencana besar dan masif.

Para ilmuwan mengatakan bahwa prospek mega-gempa berkekuatan setidaknya 8,3 skala Richter - yang pernah dianggap tidak terprediksi itu – sekarang menjadi mungkin. Kerusakan rumah akan bernilai total sekitar US$ 289 miliar (Rp 3.886 triliun), menurut The Wall Street Journal.

Penelitian itu dilakukan oleh perusahaan intelijen real estate dan perusahaan bisnis asal California, CoreLogic Inc.

Seorang seismolog CoreLogic mengatakan kepada The Journal bahwa gempa bumi ini 'sangat langka', yang diperkirakan terjadi setidaknya setiap 2.500 tahun.

Analisis baru itu bisa memacu warga California membeli polis asuransi gempa. Sejauh ini, hanya 10 persen dari penduduk negara memiliki asuransi gempa.

Data yang dikumpulkan oleh para ilmuwan itu menyebutkan skenario kiamat terkait prospek 'bencana besar' yang melanda California.

Bulan lalu, ahli geologi mengungkapkan bahwa runtuhnya dua sesar yang bersembunyi di bawah Teluk San Francisco berpotensi melepaskan kerusakan bencana yang jauh lebih besar dari Badai Katrina.

Para ahli memperingatkan jika sesar Hayward dan sesar Rogers Creek patah pada saat yang sama sepanjang peregangan 118 mil, gempa yang dihasilkan bisa berkekuatan 7,4.

Untuk persiapan menghadapi bencana gempa, sekitar 1.200 responden darurat melakukan latihan di California dalam pelatihan seminggu.

Tahun lalu, US Geological Survey mengeluarkan laporan yang menyatakan ahli mereka hampir yakin bahwa California akan dihantam gempa kuat dalam 30 tahun ke depan, The Wall Street Journal melaporkan.

Studi ini, seperti yang dilakukan oleh CoreLogic, mengatakan bahwa hal ini menjadi semakin mungkin. "California adalah negara gempa, dan warga harus hidup setiap hari bagaikan menghadapi gempa besar,” kata penulis utama studi tersebut, Ned Field.

Baca:
Kata BMKG Soal Isu Ancaman Gempa Besar dan Tsunami
Asus Zenfone Go Masuk Indonesia, Ini Harga & Spesifikasinya
Google Akuisisi Qwiklabs untuk Ajari Pengembang Teknik Cloud


DAILY MAIL | ERWIN Z

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya