Singapura Kembangkan Skuter Otomatis buat Pengguna Ponsel

Reporter

Kamis, 24 November 2016 06:00 WIB

Pengguna jalan mengamati pria yang asyik bermain ponsel seusai mengalami kecelakaan. Pria ini dipulangkan dari rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di Singapura telah menghadirkan solusi untuk membatasi kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki yang terobsesi dengan ponsel. Solusi tersebut adalah skuter dengan kemudi otomatis yang akan membawa seorang pejalan kaki berkendara di sepanjang jalan setapak.

Kendaraan berkapasitas satu orang dengan berat 50 kilogram itu memiliki kecepatan maksimum enam kilometer per jam, juga memiliki sensor laser untuk membantu menavigasi hambatan-hambatan di sekitarnya.

Baca juga: Ada Ancaman Demo 212, Dua Agenda Menteri Ryamizard Diundur

Skuter yang dikembangkan oleh Universitas Nasional Singapura (NUS) itu eksperimen kendaraan tanpa pengemudi terbaru oleh Singapura. Negara kota itu bergerak maju dengan wawasannya soal penggunaan teknologi swatantra untuk membantu mengatasi berbagai tantangan dari keterbatasan lahan dan pekerja.

Skuter tersebut telah sukses menjalani tes di kampus dan pengembang mengatakan kendaraan itu bisa membantu meningkatkan pergerakan orang berbagai usia, mengurangi kebutuhan akan mobil serta menurunkan tingkat kecelakaan.

"Saya yakin anda memiliki pengalaman bersama orang-orang yang hanya menggunakan ponsel mereka ketika berjalan dan hampir menabrak anda ... jadi akan lebih baik jika anda hanya duduk lalu memeriksa surat elektronik anda," kata profesor NUS yang juga pemimpin proyek, Marcelo Ang Jr.

"Kami hanya memberi anda lebih banyak pilihan".

Ang Jr mengatakan bahwa skuter tersebut akan mampu bekerja sama secara erat dengan kendaraan tanpa pengemudi lainnya di Singapura, tempat taksi-taksi otomatis sedang diuji. Singapura juga berencana mengadakan uji coba bus-bus kemudi otomatis.

Dia mengatakan skuter ditujukan untuk penggunaan pada jalur sempit, yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan-kendaraan lebih besar. Saat ini skuter tersebut membutuhkan waktu beberapa detik untuk menyesuaikan rute berbeda ketika mendekati hambatan, aspek yang Ang Jr. akui sedang diupayakan oleh timnya untuk ditingkatkan.

Kendati demikian, pengguna sepertinya tidak terlalu terganggu jeda yang singkat tersebut.
"(Skuter) ini berjalan sangat mulus dan aman," kata Kevin Xiangyu Hui, mahasiswa yang mencoba skuter tersebut.

Proyek yang merupakan kolaborasi antara Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Persatuan Riset dan Teknologi Singapura-MIT (SMART) dan NUS itu akan lebih diuji lebih lanjut dan tidak untuk dijual.

ANTARA

Berita terkait

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

13 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

2 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

3 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

3 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

5 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya