Atasi Masalah Burung di Penerbangan, Angkasa Pura Gaet LIPI  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 29 November 2016 09:10 WIB

Keberadaan kawanan burung di area bandara sangat menggangu dan membahayakan. Tidak sedikit pesawat gagal terbang akibat salah satu mesin kemasukan burung, dan merusakan sistem mesin pesawat. Dailymail

TEMPO.CO, Bandung - Burung masih menjadi masalah penerbangan di Indonesia. Darji, Quality Manager of Head Angkasa Pura l, mengatakan, setiap tahun, selalu ada laporan masuk mengenai kerusakan mesin pesawat akibat burung yang tersambar saat proses penerbangan berlangsung.

Meskipun di Indonesia belum pernah ada kasus pesawat jatuh karena burung, pihak Angkasa Pura l tetap meminta kerja sama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk meneliti penanggulangan hal tersebut.

"Kami meminta LIPI meneliti lebih lanjut cara apa yang harus digunakan untuk mengusir burung agar masalah penerbangan berkurang. Memang di Indonesia belum ada kasus pesawat jatuh oleh burung karena burung di kita ukurannya kecil, paling merusak mesin pesawat saja. Namun, untuk antisipasi, kita tetap ingin meneliti lebih lanjut cara terbaik mengusir burung-burung itu," ujar Darji saat ditemui dalam peresmian INTeC LIPI Bandung, Senin, 28 November 2016.

Menurut Darji, sejak 2009, Angkasa Pura l dan LIPI sudah melakukan penelitian mengenai jenis burung yang sering mengganggu penerbangan. Besar burung, habitat burung, dan lainnya menjadi pokok penelitian.

Beberapa cara mengusir serangan burung sudah sempat dilakukan, salah satunya dengan menggunakan mobil predator. Namun lambat laun alat tersebut tidak lagi mampu mengusir burung.

Mobil predator adalah alat yang mengeluarkan suara-suara predator atau hewan pemangsa untuk menakuti burung di sekitar bandara, tapi alat ini hanya berfungsi menakuti burung selama beberapa tahun saja. Setelah itu, burung-burung resisten terhadap suara tersebut.

Burung yang sering tertabrak pesawat dan merusak mesin adalah jenis puntul ukuran besar. Biasanya burung tersebut merusak Blitz Jet pada mesin depan pesawat.

"Alat predator sekarang sudah tidak mempan sama burung sehingga mulai ada banyak lagi kasus mesin pesawat rusak. Wilayah yang sering sekali terkena serangan burung adalah Surabaya dan Bali. Mungkin kalau di lokasi lain ancamannya berbeda dengan di penerbangan di timur," ujar Darji.

"Sebetulnya kalau boleh dibasmi ya burung kita tembaki saja, tapi kan kita nanti dituntut sama pelestari lingkungan dan lainnya, merusak ekosistem, jadi ya kami berusaha untuk cari jalan terbaik dengan bantuan LIPI," ujar Darji.

Darji berharap LIPI bisa melakukan kerja sama lanjutan dengan Angkasa Pura l untuk menemukan solusi terbaik kasus serangan burung tersebut. Pasalnya, biaya operasional memperbaiki mesin pesawat yang rusak akibat burung cukup besar dan berlangsung setiap tahun.

Baca:
Saingi Cina, Jepang Bikin Superkomputer Tercepat Rp 2,36 T
Ahli: Kita Akan Melihat Runtuhnya Lapisan Es Antartika Barat
Asus Zenfone 3 Laser Masuk Indonesia, Apa Keunggulannya?

DWI RENJANI

Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

3 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

5 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

6 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

9 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

16 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

18 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

20 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

1 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya