Sebuah uji terbang drone Deutsche Post DHL dihadapan awak media. Perusahaan jasa pengiriman barang tersebut tampaknya telah membuat revolusi dalam pengiriman barang. Rencananya drone yang sanggup membawa beban 3 kg tersebut akan digunakan untuk mengirim paket kedaerah-daerah yang sulit dijangkau, 9 Desember 2013. AP Photo/Oliver Berg
TEMPO.CO, Jakarta – Pengiriman paket menggunakan drone tampaknya akan menjadi hal yang makin lumrah di dunia. Minggu lalu, Amazon sudah melakukannya dengan mengirim dua paket kepada pelanggannya di Cambridge, Inggris. Kini muncul kabar bahwa toko retail kondang, 7-Eleven, sudah mampu melakukannya secara reguler.
Menurut laporan Recode dan Endgadget, 7-Eleven sejauh ini telah melakukan 77 pengiriman kepada para konsumennya di Reno, Nevada, Amerika. Pengiriman itu hanya dilakukan dari satu toko.
7-Eleven melakukan pengiriman memakai drone milik Flirtey. Toko itu bisa dibilang sudah melakukan langkah lebih maju dengan pengiriman komersial reguler karena melakukannya di tengah kota yang padat. Sebelumnya, Amazon melakukannya di pinggiran kota di Inggris.
Barang-barang yang dikirim 7-Eleven umumnya terdiri atas makanan-minuman dan juga obat-obatan. Drone menggunakan sistem GPS untuk menemukan lokasi rumah konsumen. Drone ini tidak mendarat, hanya terbang rendah di sekitar rumah lalu konsumen mengambil paket yang dipesannya atau paket itu dijatuhkan.
Pengiriman tersebut rata-rata memakan waktu sepuluh menit. Meski bisa terbang secara otomatis, drone tersebut tetap diawasi pilot dari jarak jauh.
Badan Penerbangan Federal Amerika baru mengeluarkan izin untuk operasi drone komersial di Reno pada Oktober lalu, setelah uji coba berhasil dilakukan tanpa mengganggu penerbangan di daerah tersebut.
