Regulator AS Gugat Qualcomm atas Praktek Anti-Persaingan

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 18 Januari 2017 10:16 WIB

topnews.in

TEMPO.CO, San Francisco - Regulator Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) telah menggugat Qualcomm karena melanggar UU FTC. Komisi itu mengatakan bahwa kebijakan lisensi paten Qualcomm akan berakibat pada persaingan yang tidak sehat.

Gugatan FTC yang diajukan Selasa 17 Januari 2017 menyebutkan bahwa Qualcomm mempertahankan kebijakan "tanpa lisensi, tidak ada chip" yang memaksa produsen ponsel untuk membayar royalti yang tinggi untuk Qualcomm.

Baca:
Xiaomi Akan Hadirkan Tiga Versi Xiaomi MI 6
Seperti HTC, Samsung Hentikan Pembaruan Nougat di Galaxy S7
Bocoran Ukuran Samsung Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus Beredar


Qualcomm merupakan pemasok utama prosesor baseband. Perusahaan itu juga melisensikan paten yang penting bagi standar seluler. Menurut klaim FTC, Qualcomm tidak akan menjual prosesor baseband kecuali pelanggan mengambil lisensi untuk paten standar Qualcomm, sesuai persyaratan Qualcomm.

Qualcomm dituding menolak untuk melisensikan paten standar penting miliknya itu kepada pesaing. FTC mengatakan Qualcomm melanggar komitmen Qualcomm untuk memberi lisensi "secara adil, wajar dan non-diskriminatif" atau berdasar FRAND.

Menurut FTC, Qualcomm juga telah membuat penawaran eksklusif dengan Apple yang menyingkirkan pesaing dan membahayakan persaingan.

"Dengan menggunakan kekuatan monopoli untuk memperoleh royalti tinggi yang berlaku pada prosesor baseband yang disediakan oleh pesaingnya, Qualcomm mengumpulkan 'pajak' pada produsen ponsel ketika mereka menggunakan prosesor non-Qualcomm," tulis pengacara FTC.

"Pajak ini melemahkan pesaing Qualcomm, termasuk dengan mengurangi permintaan untuk prosesor mereka, dan berfungsi untuk mempertahankan monopoli Qualcomm di pasar prosesor baseband," tambahnya.

Gugatan itu muncul saat Ketua FTC Edith Ramirez mengatakan dia akan mengundurkan diri pada bulan Februari. Presiden terpilih Donald Trump akan memiliki tiga lowongan untuk mengisi Komisi itu. Di bawah presiden dari Partai Republik, FTC diperkirakan menyertakan dua dari Demokrat dan tiga anggota Partai Republik.

Qualcomm merespons hal ini dalam sebuah pernyataan. Disebutkan bahwa Qualcomm tidak memotong atau mengancam untuk menahan chipnya dalam rangka untuk mendapatkan "persyaratan lisensi yang tidak adil atau tidak masuk akal". "Tuduhan FTC sebaliknya yang salah," menurut Qualcomm, "dan kasus ini adalah cacat secara signifikan."

"Ini merupakan keputusan yang sangat mengecewakan, secara terburu-buru mengajukan klaim sebelum kepergian Ketua Ramirez dan transisi ke pemerintahan baru, yang mencerminkan perubahan tajam dari praktek FTC," kata penasehat Qualcomm Dan Rosenberg. "Kami berharap dapat membela bisnis kami di pengadilan federal, di mana kami yakin kami akan menang."

ARSTECHNICA | ERWIN Z

Berita terkait

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

39 menit lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

9 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

14 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

16 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

20 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

23 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

23 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

1 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

1 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya