Kisah Bahaya Rokok dan Dosa Masa Lalu James Bond

Reporter

Sabtu, 21 Januari 2017 04:05 WIB

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari setengah abad, sejak kemunculannya pada 1960, sosok James Bond teramat hebat. Selain pintar menaklukkan wanita-wanita cantik dengan pesonanya, dia berhasil menghindari ribuan peluru musuh, mencegah terjadinya perang global, dan melumpuhkan beberapa bom. Tapi, dia di balik kehebatannya itu, dia sesungguhnya adalah seorang pendosa.

Mr Bond—sang agen Inggris dengan kode 007—nyatanya merupakan satu tokoh yang dianggap banyak meracuni kaum muda dengan rokok-rokoknya. Ini bukan sekadar tudingan kosong, tapi sudah ada peneliti yang melakukan riset soal pengaruh buruk kebiasaan ngebul si jagoan ini.

Pengaruh rokok dalam film, sebelumnya—yakni tahun lalu, telah dibedah oleh U.S. Surgeon General. Lembaga ini mengeluarkan hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa mereka—anak-anak muda—yang menyaksikan adegan merokok memiliki kecenderungan untuk mencoba merokok dua kali lipat ketimbang mereka yang tak menyaksikan adegan tersebut.

Baca: Pesawat Boeing dan Airbus Ini Dirancang Atasi Jet Lag

Bagaimana dengan film-film James Bond? Nick Wilson dan Anne Tucker, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Otago, Selandia, Baru membeberkannya.

Hasilnya, tak jauh berbeda. Mereka menyebutkan adegan merokok dalam film Bond membawa dampak buruk bagi para penonton. “Mengingat popularitas film-film ini, kebiasaan merokok Bond akan selalu diingat masyarakat,” demikian menurut Wilson dan Tucker dalam jurnal Tobacco Control edisi 16 Januari 2016.

Artikel berjudul “Die Another Day, James Bond's smoking over six decades” itu merupakan hasil kerja keras dua peneliti tersebut. Mereka menganalisis adegan merokok di 23 film Bond. Hasilnya, dalam jurnal itu, keduanya sepakat menyebut Bond sebagai momok bagi masyarakat, khususnya para penonton berumur 10–29 tahun.

Hitung-hitungannya sederhana. Wilson dan Tucker menghitung secara statistik jumlah penonton satu film Bond, yang mencapai 261 juta orang. “Bayangkan adegan tembakau dan rokok dilihat oleh sejumlah orang tersebut dan kalikan dengan 23 judul film,” kata mereka. “Sedikit banyak mereka akan terpengaruh untuk merokok.”

Baca: Rusia dan AS Kerja Sama Luncurkan Misi Venus

Kemunculan rokok dan adegan menikmati kepulan asapnya tak bisa dilepaskan dengan puncak dari perusahaan rokok dalam beriklan. Mereka masuk ke segala lini, tak terkecuali film. Apalagi, James Bond adalah film yang disukai pada masanya.

Karena itu, menurut para peneliti dalam jurnal, tak mengherankan bila adegan merokok menyesaki film-film yang pertama kali dibintangi oleh Sean Connery itu. Angkanya pun mencapai 83 persen. Lebih gila lagi, dalam enam judul film awal, rokok pertama dinyalakan rata-rata dalam 20 menit pertama.

Penyebutan rokok pun muncul. Dalam film You Only Live Twice (1967), salah satu tokoh dalam film itu, yakni Mr. Osato, menemukan rokok milik Bond dan menasihatinya bahwa rokok tidak baik bagi kesehatan. “Anda harus berhenti merokok,” ujar Mr. Osato. “Ini sangat buruk.”

Sepertinya itu nasihat yang bagus. Tapi tidak demikian dalam adegan berikutnya. Saat Bond berhadapan dengan tokoh jahat, Blofeld, dia pun berujar: “rokok tidak akan membunuhmu, tapi aku yang akan melakukannya.”

Tak hanya itu. Masih banyak lagi adegan-adegan yang mempromosikan rokok. Baik lewat tokoh utama, Mr Bond, maupun tokoh lainnya. Mereka asyik merokok.

Baca: Disebut Mirip Alien, Siput Berbulu Ditemukan di Australia

Dalam adegan lainnya, dalam rentang 1960–1980 dan 2010, tampak pasangan perempuan sang agen sedang merokok. Baik itu dalam perbincangan biasa maupun saat di atas ranjang.

Bahkan dalam adegan di film Diamonds Are Forever (1971), tampak Tiffany Case, si kekasih Bond, meletakkan asbak berisi rokok menyala di atas dada telanjang Sean Connery.

Promosi rokok pun tidak tampak terang-benderang. Para peneliti juga menemukan bahwa pada dekade 1970 penggunaan gadget mata-mata milik Bond dibuat berhubungan dengan rokok, seperti roket. Kemunculan rokok yang dibalut alat ini sekitar 80 persen.

Adegan menyalakan dan mengisap rokok paling sedikit, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hanya ada di Die Another Day (2002). Dalam film tersebut ada adegan seorang mata-mata mematikan rokok terakhir. Hanya Casino Royale (2006) yang tak memperlihatkan rokok.

Baca: Ini Rumor Spesifikasi 3 Varian Xiaomi Mi6

Sepertinya itu adalah buah dari kesadaran Bond. Sebelumnya, pada 1997, dia sempat menyebut merokok sebagai “kebiasaan yang kotor”. Namun tak bisa dimungkiri ini adalah akibat desakan banyak pihak yang menginginkan agar rokok tak ada lagi di dalam film-film.

Kesadaran Bond ini klop dengan pernyataan penelitian tersebut. “Kebiasaan buruk merokok tampak sangat bertentangan dengan profesinya sebagai agen mata-mata yang menuntut kebugaran fisik,” kata Wilson dan Tucker.

Sejak 2002, Bond sudah tak lagi menyalakan rokok. Tapi dia tak bisa begitu saja melupakan masa lalunya: dianggap mengajari anak-anak muda untuk melakukan kebiasaan—yang disebutnya kotor itu.

TOBACO CONTROL | LIVE SCIENCE|POPULAR SCIENCE|AMRI M


Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

29 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

40 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

43 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

54 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

55 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

58 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya