Fosil Serangga Ini Lebih Mirip Alien, Dibikin Orde Sendiri

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 16:54 WIB

Serangga era dinosaurus, kredit: Oregon State university

TEMPO.CO, Oregon -Serangga yang hidup 100 juta tahun lalu dan ditemukan di pohon damar di daerah tambang Lembah Hukawng di Kachin State, timur laut Myanmar, memiliki tampilan yang mirip alien. Kata peneliti, serangga itu juga memiliki ciri-ciri fisik menyerupai E.T (extra-terrestrial).

Para peneliti menggambarkan serangga betina tanpa sayap itu dalam sebuah riset yang diterbitkan oleh Cretaceous Research. Mereka mengatakan serangga itu kemungkinan hidup di celah kulit pohon, dimana makhluk ini memakan cacing, kutu atau jamur selama masa prasejarah.

Baca: Cegah Peretasan, Facebook Hadirkan Kunci Token Fisik

Ilmu pengetahuan sejauh ini telah mengidentifikasi sekitar 1 juta serangga tapi jenis serangga yang teridentifikasi dimasukkan ke dalam 31 orde. Serangga prasejarah yang ditemukan Desember tahun lalu itu unik dan cukup berbeda dari serangga lainnya sehingga ilmuwan memutuskan menempatkan makhluk ini dalam orde tersendiri.

"Saya tidak pernah melihat hal seperti ini. Tampaknya unik dalam dunia serangga, dan setelah berdiskusi kami memutuskan menaruhnya ke dalam orde yang baru," ujar penulis riset George Poinar Jr. dari Universitas Negeri Oregon.

Baca: Bandara Narita Uji Robot untuk Jalankan Tugas Manusia

Spesies yang dinamakan Aethiocarenus burmanicus itu dimasukkan dalam orde Aethiocarenodea, klasifikasi kelompok serangga ke-32 yang diakui ilmu pengetahuan.
Poinar menambahkan hal paling aneh dalam penemuan itu bahwa kepala serangga prasejarah "terlihat banyak kemiripan seperti gambaran mahkluk asing (aliens)."
Aethiocarenus burmanicus, yang hidup bersama dinosaurus, bentuknya kecil tapi terlihat menakutkan dengan mata yang melotot.

Salah satu dari karakteristik serangga ini yang paling tidak biasa adalah verteks (permukaan atas kepala) terletak di dasar lehernya. Para ilmuwan mengatakan ciri ini tidak ditemukan pada jenis serangga yang lain. Hal ini memungkinkan spesies yang sudah punah ini untuk melihat hampir 180 derajat saat memutar kepalanya ke samping.

Baca: Baikal, Danau Terbesar, Terdalam, dan Tertua di Dunia

Serangga purba, yang diduga para peneliti sebagai omnivora ini, juga memiliki karakter tubuh yang panjang, sempit dan datar serta kaki panjang yang ramping. Ciri-ciri fisik itu bermanfaat untuk bergerak dengan cepat. Pada lehernya terdapat cadangan kelenjar, kemungkinan zat kimia untuk mengusir para pemangsanya.

TECHTIMES | HOTMA SIREGAR


Baca Juga:
Anggita, Perempuan yang Ditangkap Bersama Patrialis Akbar
Begini Konsep National Payment Gateway ala Indonesia



Advertising
Advertising

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya