Twitter Ungkap Perintah FBI Membuka Identitas Pengguna  

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 28 Januari 2017 15:27 WIB

Logo Twitter. sphotum.com

TEMPO.CO, San Francisco - Twitter kemarin mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan informasi pengguna kepada pemerintah AS terkait masalah keamanan nasional. Perusahaan menjelaskan bahwa situasi itu terjadi dua kali.

Perusahaan berbasis di San Francisco itu telah menerima surat keamanan nasional, disertai dengan perintah, yang mencegah perusahaan mengatakan kepada masyarakat dan pengguna yang terkait tentang tindakan sebelumnya.

Baca:
Baikal, Danau Terbesar, Terdalam, dan Tertua di Dunia
Nokia 6 Sudah Ditawarkan di Toko Online Indonesia
Fosil Serangga Ini Lebih Mirip Alien, Dibikin Orde Sendiri



Saat Twitter mengikuti perintah itu, perusahaan beralih ke blognya untuk berbagi dengan publik tentang ketidakpuasan dan menunjuk pada upayanya untuk memerangi praktek-praktek seperti itu di pemerintahan.

Twitter, seperti perusahaan lain di industri teknologi, harus bertentangan dengan pemerintah terkait memberikan informasi pengguna. Cloudflare dan Google baru-baru ini menerbitkan versi telah disunting dari surat keamanan nasional yang mereka terima.


Dalam postingan blog berjudul "#Transparency update: Twitter discloses national security letters," Twitter menjelaskan bagaimana upayanya terkait permintaan itu dan menunjukkan file PDF dari surat permintaan yang telah diedit.

Versi telah disunting dari surat itu mengungkapkan lokasi dan waktu, tetapi tidak menyebutkan pengguna. Yang pertama datang dari Michelle Klimt, seorang agen FBI di Jacksonville, Florida, pada September 2015 dan meminta informasi tentang akun pengguna, mulai dari 1 Desember 2014.

Michael Anderson, seorang agen FBI di Houston, Texas, mengirim surat lainnya pada bulan Juni 2016 dan meminta semua informasi yang tersedia.

Twitter mengatakan bahwa surat-surat itu telah meminta "sejumlah besar data", tapi twitter memberikan "data sangat terbatas," apa yang diperlukan oleh hukum federal, menurut posting blog itu.

Kedua surat meminta nama pengguna, alamat dan "catatan transaksi komunikasi elektronik untuk semua layanan." Tidak semua akun Twitter diatur untuk publik.

Perusahaan-perusahaan teknologi telah mengangkat isu praktek pemerintah ini dan berupaya untuk memberitahu pengguna. Pada tahun 2010, Google menerbitkan "laporan transparansi" pertamanya, sebanyak mungkin, tentang permintaan-permintaan pemerintah. Sejak itu, Twitter, Apple, Facebook dan Yahoo telah merilis laporan dua tahunan.

Twitter mengambil kesempatan ini pada hari Jumat dengan menegaskan kembali komitmennya untuk #transparency dan upayanya di pengadilan.

"Twitter tetap tidak puas dengan pembatasan pada hak kami untuk berbicara lebih bebas tentang permintaan keamanan nasional yang kami terima. Kami terus mendorong ahli hukum untuk berbicara lebih terbuka tentang topik ini dalam gugatan melawan pemerintah AS," ujar Elizabeth Banker, rekanan penasihat umum penegakan hukum global, menulis dalam posting blog.

Twitter mengatakan kemarin, bahwa sidang berikutnya adalah pada 14 Februari.

MASHABLE | ERWIN Z

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

19 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

1 hari lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya