Mahasiswa Universitas Surabaya Membuat Keju untuk Vegetarian

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 19:30 WIB

Tiga mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya membuat keju lunak berbahan dasar kacang bogor, kacang kedelai hitam, dan santan. (dok.Ubaya)

TEMPO.CO, Surabaya - Keju ternyata tak harus terbuat dari susu sapi. Tiga mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya membuat keju lunak berbahan dasar kacang Bogor, kacang kedelai hitam, dan santan. Keju olahan ini diklaim cocok untuk vegetarian.

"Keunggulan keju kedelai hitam ini ada pada kandungan lemak yang rendah, tapi kadar proteinnya lebih tinggi dibandingkan keju dari susu sapi," kata si pembuat, Doni Indra, melalui siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 31 Januari 2017.

Doni mengakui ide membuat keju lunak ini datang dari orang tuanya sendiri. Kedua orang tua mahasiswa asal Pasuruan tersebut merupakan vegetarian dan dianjurkan tidak mengkonsumsi keju yang berbahan dasar susu sapi.

Kelebihan lain kacang kedelai hitam sebagai bahan baku ialah kadar proteinnya yang tinggi. Selain itu, kata Doni, harganya cenderung lebih murah dibandingkan susu sapi.

Adapun mahasiswa lain, Andrew Reiner Gozali, membuat olahan keju lunak dari kacang Bogor dan Tiara Anindita Nugroho membuat keju dari santan kelapa. Andrew membuat keju berbahan dasar kacang Bogor karena selama ini pemanfaatan kacang Bogor sekadar direbus atau digoreng. Keju lunak dari kacang Bogor ini memiliki keunggulan, yaitu kandungan lemak rendah dan juga kadar karbohidrat lebih tinggi dibandingkan keju yang terbuat dari susu sapi.

“Kacang bogor juga memiliki protein tinggi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan keju lunak,” tuturnya.

Lain halnya dengan Doni dan Andrew, Tiara mencampurkan santan ke dalam susu sapi untuk membuat keju lunak. Perbandingannya ialah 15 : 85 persen. Ia menjelaskan, proses kombinasi santan kelapa dengan susu sapi dalam pembuatan keju ini diharapkan dapat menciptakan cita rasa baru yang khas Indonesia.

Menurut dia, penggunaan santan yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia memungkinkan rasa keju ini mudah diterima. “Perbedaan keju dengan santan ini dibandingkan dengan keju umumnya adalah rasanya lebih gurih dan teksturnya lebih lembut karena kadar airnya lebih tinggi,” ucapnya.

Dosen pembimbing tiga mahasiswa itu, Tjandra Pantjajani, menilai inovasi pangan tersebut penting karena memanfaatkan bahan-bahan asli Indonesia untuk keju lunak. “Ini akan dapat dikonsumsi banyak orang karena memiliki kandungan protein yang tinggi,” katanya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya