Kamera Tercepat Berhasil Diciptakan, Bisa Rekam Pulsa Cahaya

Reporter

Kamis, 2 Februari 2017 11:49 WIB

AP/Bill Lackey - Springfield News-Sun

TEMPO.CO, Jakarta - Kamera tercepat telah lahir. Jinyang Liang dan lima ilmuwan teknologi optik dari Department of Biomedical Engineering Washington University, Seattle, Amerika Serikat, berhasil membuat alat potret yang dapat merekam pulsa cahaya.

Pulsa cahaya merupakan bayangan yang tertinggal berbentuk kerucut, sama seperti kilat mesin pesawat supersonik. Sebelumnya, tak ada alat yang bisa merekam pulsa itu.

“Kelak, teknologi ini bisa melihat aktivitas otak dan cahaya neuron yang tak bisa dilihat,” demikian tulisan Liang, pemimpin studi, dalam jurnal Science Advances edisi 20 Januari 2017. Artikel mereka berjudul “Single-shot real-time video recording of a photonic Mach cone induced by a scattered light pulse”.

Selama ini, kecepatan supersonik dan cahaya sulit ditangkap dalam suatu gambar atau video karena sangat kompleks. Normalnya, ketika suatu benda bergerak, udara di depannya akan terdorong jauh dan menciptakan tekanan gelombang yang mengalir dengan kecepatan suara ke segala arah.

Kalau suatu benda bergerak dengan model supersonik, obyek tersebut akan melakukan manuver lebih tinggi ketimbang kecepatan suara. Walhasil, tekanan gelombang bertumpuk dan menimbulkan gelombang kejut—disebut sebagai ledakan sonik—yang suaranya mirip halilintar.

Ledakan sonik biasanya berbentuk kerucut, yang dikenal dengan istilah “kerucut Mach”. Inilah yang membuat obyek supersonik akan tinggal selama sepersekian detik di tempatnya lepas landas. Sedangkan cahaya bergerak melalui ruang hampa dengan kecepatan sekitar 300 ribu kilometer per detik.

Menurut teori relativitas Einstein, tak ada yang bisa melakukan perjalanan lebih cepat ketimbang cahaya dalam ruang hampa. Cahaya dapat bergerak lebih lambat saat bergerak melalui kaca dalam kecepatan 60 persen dari kecepatan maksimum.

Dari pergerakan tersebut, penelitian sebelumnya berhasil menunjukkan bahwa cahaya dapat pula menghasilkan “kerucut fotonik Mach”.

Untuk menangkap cahaya, Liang dan timnya merancang jalur sempit yang dipenuhi es kabut kering. Terowongan berada di antara piring yang terbuat dari karet silikon dan bubuk aluminium oksida (AlO).

Lalu, mereka menembakkan pulsa cahaya laser hijau yang memiliki kecepatan 7 picosecond (sepersetriliun detik). Vibrasi cahaya menyebar di dalam terowongan melalui es kering, lalu menghasilkan gelombang yang bisa membias ke cermin sekitarnya dan ditangkap oleh kamera beruntun.

Untuk menangkap video dari hamburan cahaya laser hijau tersebut, Liang dan tim mengembangkan kamera beruntun yang bisa menangkap gambar dengan kecepatan 100 miliar frame per detik dalam satu eksposur.

“Ciptaan kami bisa menangkap tiga pandangan yang berbeda dari sebuah fenomena,” kata Liang, seperti dikutip dari Live Science.

Satu gambar diperoleh langsung dari tempat kejadian dan dua lainnya dari catatan informasi temporal. Dengan begitu, para ilmuwan dapat merekonstruksi kejadian frame demi frame. Cara kerjanya mirip dengan kamera time lapse.

Liang mengungkapkan, sebetulnya ada sistem pencitraan lain yang dapat menangkap peristiwa ultracepat. Namun proses tersebut memerlukan perekaman ribuan eksposur dari suatu peristiwa. “Sebaliknya, sistem yang kami ciptakan bisa merekam ribuan dalam sekali potret,” kata dia.

Kamera ini tentunya sangat cocok untuk merekam peristiwa yang sangat kompleks. Atau kejadian yang tak terduga yang tak mungkin terulang, seperti vibrasi sonik cahaya. Selain itu, kamera bisa merekam proses darah mengalir dan aktivitas saraf otak, yang selama ini tak bisa terpantau.

SCIENCE ADVANCES | LIVE SCIENCE | AMRI M

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya