Benua yang Hilang Ditemukan di Bawah Pulau Mauritius

Reporter

Jumat, 3 Februari 2017 17:59 WIB

Benua purba dibawah Pulau Mauritius. kredit: Wits University

TEMPO.CO, Johannesburg -Mungkin hal ini terdengar tak masuk akal. Tim riset yang dipimpin ilmuwan dari Universitas Witwatersand Afrika Selatan telah menemukan bagian-bagian dari benua purba yang lokasinya jauh di bagian bawah Samudera Hindia

Bagian yang ditutupi lava, dijuluki 'Mauritia,' ditemukan di bawah pulau kecil Mauritius yang luasnya 2.040 km persegi. Menurut laporan yang diterbitkan dalam Jurnal Nature Communication pekan ini, bagian yang keras ditingalkan dari pecahnya Gondwanaland, benua super yang pernah ada lebih dari 200 juta tahun silam.

Baca: CEO Uber Mundur, Elon Musk Bertahan di Dewan Penasihat Trump

Mengandung bebatuan berusia 3,6 miliar tahun lampau, Gondawanaland terpisah menjadi apa yang dikenal saat ini dengan Afrika, Amerika Selatan, Antartika, India dan Australia. Profesor Lewis Ashwal, pemimpin riset itu, mengatakan terdapat sejumlah bagian "benua yang belum pernah ditemukan” (undiscovered continent) dalam berbagai ukuran yang tersebar di Samudera Hindia, sisa-sisa dari perpisahan Benua Super.

"Perpecahan daratan ini tidak melibatkan pemisahan sederhana benua super Gondwanaland, tapi sebuah pemecahan rumit yang terjadi dengan serpihan kerak benua berbagai ukuran yang ditinggalkan dalam evolusi cekungan Samudera," ujar Ashwal.

Baca: Pria Lebih Ngotot Berburu Jumlah ‘Likes’ Dibanding Wanita

Tim tersebut membuat penemuan ini dengan menganalisa sebuah mineral -- zircon – ditemukan dalam bebatuan yang dimuntahkan lava selama letusan gunung berapi. Mereka mengatakan bahwa sisa-sisa mineral itu terlalu tua dimiliki Mauritius. "Mauritius adalah sebuah pulau, dan tak ada satu pun batu yang lebih tua dari batu berusia 9 juta tahun di pulau itu," kata Ashwal. Dengan mempelajari bebatuan di pulau itu, mereka menemukan mineral zircon berusia 3 miliar tahun.

Para peneliti mengatakan penemuan ini menguatkan riset pada 2013 yang menemukan jejak-jejak mineral di pasir pantai. Tapi sejumlah kritik mengatakan mineral zircon bisa saja diterbangkan angin atau dibawa oleh para ilmuwan lain.

Baca: Begini Ciri-ciri Ponsel yang Tengah Diserang Peretasan

CNN | TIME | HOTMA SIREGAR


Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

10 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

10 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

11 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

18 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

29 hari lalu

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.

Baca Selengkapnya

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

38 hari lalu

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

50 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

50 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya