Badai Matahari Penyebab Paus Terdampar? NASA Mencari Jawaban

Reporter

Selasa, 7 Februari 2017 09:32 WIB

Warga dan petugas mengumpulkan Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus) yang mati karena terdampar di Pantai Pesisir, Desa Pesisir, Probolinggo, Jawa TImur, 16 Juni 2016. Sebanyak 32 Paus Pilot Sirip Pendek terdampar di wilayah itu. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Washington DC - Ikan paus, lumba-lumba, dan porpoises— dikenal secara kolektif sebagai cetacean — sebagian menggunakan sensor medan magnetik untuk melakukan navigasi. Menurut ilmuwan NASA, ada penjelasan awal untuk peristiwa terdamparnya cetacean yang hingga kini masih menjadi misteri. Yaitu karena kompas internal hewan itu kebingungan selama badai matahari hebat yang mempengaruhi medan magnetik bumi, sehingga mereka kehilangan arah.

Untuk menyelidiki misteri laut ini, NASA telah meluncurkan sebuah riset pertama yang berupaya membuktikan apakah terdapat keterkaitan antara badai matahari dan terdamparnya mamalia laut (animal beaching). "Jika kita memahami hubungan diantara keduanya, kita mungkin dapat mengamati badai matahari sebagai peringatan awal untuk kemungkinan akan terjadi peristiwa hewan laut terdampar," kata Katie Moore, kolaborator pada riset NASA.

Cetacean yang terdampar di pantai di sejumlah lokasi di dunia dalam tiga ekor atau beberapa ratus untuk satu kali peristiwa. Moore yang juga Direktur Program Animal Rescue di International Fund for Animal Welfare, mengatakan fenomena global ini paling sering terjadi di Selandia Baru, Australia dan Cape Cod, Massachusetts.

Meski pun peristiwa terdamparnya mamalia laut kerap terjadi, pemimpin riset Antti Pulkkinen, seorang heliophysicist (ilmuwan yang mempelajari dampak matahari dalam sistem tata surya) di Goddard Space Flight Center NASA, mengatakan sejauh ini sangat sedikit riset kualitatif yang telah dilakukan."Kami memperkirakan catatan terdamparnya ratusan cetacean secara massal akan tersedia untuk riset ini. Ini membuat analisa kami secara statistik menjadi signifikan," kata Pulkkinen.


Pulkkinen dan sejumlah kolaborator akan bekerja dengan Bureau of Ocean Energy Management federal dan International Fund for Animal Welfare untuk menyaring berbagai laporan terdamparnya cetacean, basis data cuaca di angkasa dan observasi lapangan. Para peneliti berharap dapat menyelesaikan riset tersebut akhir September mendatang.

LIVESCIENCE | NASA | HOTMA SIREGAR



Baca Juga:
Ini Alasan Djan Faridz Ajak Kaum Nahdliyin Dukung Ahok
Aura Kasih Tak Libatkan Glenn di Lagu Barunya, Ini Alasannya



Advertising
Advertising

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

6 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

18 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

23 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya