Anjing Mencerminkan Kepribadian Pemiliknya

Reporter

Sabtu, 11 Februari 2017 17:28 WIB

Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com

TEMPO.CO, Vienna -Ide bahwa anjing meniru kepribadian pemiliknya memperoleh dukungan ilmiah yang diterbitkan dalam Jurnal PLOS ONE, 9 Februari 2017. Para peneliti di Austria mengatakan, anjing bisa mencerminkan kecemasan dan sisi negatif pemiliknya. Dan anjing-anjing yang tenang dan bersahabat dapat berbagi dua hal ini kepada manusia, untuk membantu pemiliknya mengatasi berbagai tekanan hidup atau stres.

Lebih dari 100 anjing dan para pemliknya melalui beragam tes, termasuk mengukur detak jantung dan respons mereka terhadap ancaman. Sampel saliva (air liur) juga diambil untuk mengukur tingkat hormon kortisol, sebuah penanda untuk kondisi stres.

Para pemilik anjing dinilai untuk lima penanda besar kepribadian. Yakni neurotisisme (gangguan mental atau kepribadian), extraversion (kepedulian terhadap sesuatu di luar diri sendiri), keterbukaan untuk merasakan pengalaman, keramahan dan ketelitian.
Kepribadian anjing juga dinilai dengan sebuah kuesioner.

Dr Iris Schoberl, dari University of Vienna, mengatakan, baik pemilik dan anjingnya mempengaruhi mekanisme meniru satu sama lain. Tentu saja manusia sebagai rekanan lebih berpengaruh dibanding anjing. "Hasil riset kami cocok dengan pengalaman dari praktik: pemilik dan anjingnya adalah kelompok sosial terkecil yang terdiri dari dua individu (dyad). Dan mereka saling mempengaruhi untuk mengatasi stres," ujarnya.

Schoberl mengatakan anjing peka terhadap kondisi emosional pemiliknya dan mungkin mencerminkan emosi mereka. Anjing telah hidup berdampingan dengan manusia selama lebih dari 30.000 tahun. Bukti menunjukkan mereka dapat menyerap informasi emosi dari orang-orang di sekitarnya dan menyesuaikan perilakunya.

BBC NEWS | HOTMA SIREGAR


Baca Juga:
Pakar Hukum: Tidak Ada Alasan Menonaktifkan Ahok
Grammy Awards, Adele atau Beyonce Lebih Unggul?

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Rumania dan Bulgaria Resmi Bergabung dengan Zona Schengen, Tapi Tanpa Jalur Darat

34 hari lalu

Rumania dan Bulgaria Resmi Bergabung dengan Zona Schengen, Tapi Tanpa Jalur Darat

Rumania dan Bulgaria mulai Minggu 31 Maret 2024 bergabung dengan sebagian Wilayah Schengen pada jalur laut dan udara, tetapi tidak jalur darat

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

40 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

41 hari lalu

KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

48 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

49 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

49 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya