Amerika Akan Persenjatai B-52 dengan Sistem Laser

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 12 Februari 2017 16:21 WIB

B-52 Stratofortress, biasa disebut BUFF, merupakan pembom strategis super berat yang dirancang untuk meluncurkan bom nuklir. Pesawat buatan Boeing ini diawaki oleh 5 kru yang terdiri dari pilot, copilot, weapon system officer, navigator, electronic warfare officer. Kecepatan terbang dari bomber ini mencapai 1.047 km/jam, dengan jangkauan terbang 16.232 km, dengan ketinggian 15 km. BUFF mampu membawa seluruh jenis bom yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Chung Sung-Jun/Getty Images

TEMPO.CO, Washington D.C. - Pesawat ini adalah salah satu pembom terlama Angkatan Udara AS, yang telah beroperasi sejak tahun 1952. Namun pembom B-52 akan segera mendapatkan perombakan radikal, membuatnya menjadi salah satu pesawat militer Amerika pertama yang memiliki sistem senjata laser.

Pemimpin Angkatan Udara AS bereksperimen dengan memasang sistem laser eksternal ke pesawat raksasa itu, yang memungkinkannya untuk meledakkan rudal atau mengganggu sistem navigasinya.

Baca:
Google Dilaporkan Hadirkan Assistant ke Note 5 dan Nexus 6P
Hanya iPhone 8 Model 5 Inci yang Memiliki Pengisian Nirkabel
Pertama Kali, Roket SpaceX Falcon 9 Gunakan Peluncuran NASA


Pembom buatan Boeing ini telah digunakan sejak tahun 1952 dan diperkirakan akan tetap beroperasi sampai 2040, ketika akan diganti dengan Northrop Grumman B-21.

Proyek ini merupakan bagian dari rencana lima tahun Air Force Research Lab untuk menciptakan listrik, optik dan laser untuk membantu bomber besar seperti B-52 bertahan.

Kepala Ilmuwan Angkatan Udara Greg Zacharias mengatakan pada Scout Warrior, "Anda dapat menghancurkan target jika Anda meletakkan laser pada senjata menyerang untuk jangka waktu yang cukup lama."

Para peneliti mengatakan pesawat yang lebih besar dan lebih tua itu sempurna untuk senjata laser, dan menambahkan sistem eksternal tidak akan mempengaruhi kemampuannya. Zacharias mengatakan sistem laser itu tidak diharapkan untuk bekerja pada pesawat siluman seperti F-15 atau F-35.

Laser menggunakan panas dan cahaya yang ekstrim untuk membakar target tanpa menciptakan ledakan besar. Mereka bekerja pada kecepatan yang sangat tinggi sehingga mereka memiliki kemampuan untuk menghancurkan target yang berjalan cepat dan bertahan terhadap musuh.

Zacharias juga mengatakan bahwa jika untuk beberapa alasan pilot tidak ingin menghancurkan rudal yang masuk tapi ingin membuangnya, laser bisa mengintervensinya. Laser dapat disinkronkan dengan teleskop untuk membuat mereka lebih tepat untuk melacak dan menghancurkan penyerang.

Laser untuk jet tempur seperti B-52 juga bisa diterapkan untuk berbagai macam kegunaan, seperti perang udara-ke-udara, dukungan udara, kontra-pesawat tak berawak, kontra-kapal dan serangan darat.

Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS telah mengatakan bahwa mereka bermaksud mewujudkan program senjata laser ini pada 2023. Pengujian di darat untuk senjata yang disebut High Energy Laser itu telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir di White Sand Missile Range di New Mexico, dengan tes udara pertama direncanakan berlangsung pada 2021.

Pemimpin Angkatan Udara mengatakan pada Scout Warrior bahwa mereka berencana untuk juga mengintegrasikan laser di platform besar seperti C-17 dan C-130, dan juga pada jet kecil seperti F-15.

Tapi senjata laser ini mungkin tidak menempel semata-mata untuk platform pesawat. Angkatan Laut AS memiliki rencana untuk menggabungkan laser ini pada kapal Angkatan Laut AS untuk membantu mempertahankan kapal dari drone dan rudal.

Laser juga bisa memainkan peran penting dalam bertahan terhadap rudal balistik. Menurut para ahli Angkatan Udara, salah satu keuntungan yang paling jelas dari teknologi laser ini adalah bahwa alih-alih membawa sejumlah rudal di pesawat terbang, senjata berbasis energi seperti laser bisa menembakkan ribuan tembakan menggunakan satu galon bahan bakar jet.

DAILY MAIL | ERWIN Z

Berita terkait

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

14 menit lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

1 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

3 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

18 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

18 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

18 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

19 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

21 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

22 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya