Peneliti Ciptakan Baterai Cair yang Bisa Tahan 10 Tahun

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 13 Februari 2017 12:42 WIB

Sejumlah panel tenaga surya saat menyerap energi panas matahari. Instalasi ini dioperasikan oleh perusahaan BELECTRIC. Abingdon, Inggris, 29 Juli 2015. Peter MacDiarmid / Getty Images

TEMPO.CO, Cambridge - Peneliti dari Harvard John A. Paulson School of Engineering and Applied Sciences (SEAS) telah mengembangkan baterai cair baru yang menyimpan energi dalam molekul organik terlarut dalam air pH netral.

Reaksi kimia baru ini memungkinkan untuk baterai non-toksik, non-korosif dengan lama pemakaian sangat panjang dan menawarkan potensi untuk secara signifikan mengurangi biaya produksi.

Baca:
Cina Tahan 3 Penumpang Pengguna Ponsel di Pesawat
Startup Ini Luncurkan 88 Satelit di Hari Valentine
NASA Pilih 3 Tempat Pendaratan di Mars


Penelitian itu, yang diterbitkan dalam ACS Energy Letters, dipimpin oleh Michael Aziz, Profesor Teknologi Material dan Energi, dan Roy Gordon, Profesor Kimia dan Profesor Ilmu Material.

Baterai cair menyimpan energi dalam solusi cair di tangki eksternal. Semakin besar tangki, semakin banyak energi yang mereka simpan.

Baterai cair adalah solusi penyimpanan yang menjanjikan untuk energi terbarukan seperti angin dan matahari, tetapi baterai cair ini sering terdegradasi setelah banyak siklus pengisian dan penggunaan, yang membutuhkan perawatan elektrolit berkala untuk mengembalikan kapasitasnya.

Dengan memodifikasi struktur molekul yang digunakan dalam larutan elektrolit positif dan negatif, dan membuatnya dapat larut, tim Harvard mampu membuat baterai yang kehilangan hanya satu persen dari kapasitasnya per 1.000 siklus.

"Baterai ion Lithium bahkan tidak bertahan dalam 1000 siklus pengisian/penggunaan," kata Aziz.
"Karena kami mampu melarutkan elektrolit dalam air netral, ini adalah baterai tahan lama yang dapat Anda tempatkan di ruang bawah tanah Anda," kata Gordon.

"Jika tumpah di lantai, ia tidak akan memakan beton dan karena medianya nonkorosif. Anda dapat menggunakan bahan yang lebih murah untuk membangun komponen baterai, seperti tangki dan pompa."

Penurunan biaya ini penting. Departemen Energi (DOE) AS telah menetapkan tujuan membangun baterai yang dapat menyimpan energi kurang dari US$ 100 per kilowatt-jam, yang akan membuat energi angin dan surya yang tersimpan menjadi kompetitif dengan energi yang dihasilkan dari pembangkit listrik tradisional.

"Jika Anda bisa mendekati target biaya ini maka Anda mengubah dunia," kata Aziz. "Ini membuat efektif secara biaya untuk menempatkan baterai di begitu banyak tempat. Penelitian ini menempatkan kita satu langkah lebih dekat untuk mencapai target itu."

SEAS HARVARD | ERWIN Z

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

12 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

17 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

18 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

21 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

21 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 hari lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

1 hari lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya