Terjebak 2 Pekan di Rawa, Pesut Mahakam Berhasil Dilepaskan  

Reporter

Rabu, 22 Februari 2017 16:24 WIB

Seekor Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostis) tampak berenang di rawa-rawa di Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Pesut jenis ikan lumba lumba air tawar yang langka ini terjebak dan terpisah dari populiasnya di Sungai Mahakam selama dua pekan. Tapi seekor pesut berhasil diselamatkan. (Tempo/Firman Hidayat)

TEMPO.CO, Samarinda - Seekor pesut mahakam (Orcaella Brevirostis) akhirnya selamat menuju populasinya di Sungai Mahakam, Rabu, 22 Februari 2017. Mamalia langka ini sempat terjebak di sebuah rawa berukuran sekitar 50x50 meter persegi di Desa Sangkuliman, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Pesut itu masuk ke rawa mencari makan karena di dalam rawa banyak ikan. Itu saat air pasang, karena keasikan mencari makan air surut jadinya terjebak," kata Peneliti Yayasan RASI, Danielle Kreb, Rabu, 22 Februari 2017.

Penyelamatan seekor ikan jenis lumba lumba air tawar ini melibatkan banyak pihak termasuk warga sekitar. Tim gabungan dari Yayasan Rare Aquatic Species For Indonesia (RASI), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur bahu membahu menyelamatkan seekor pesut dewasa ini.

Mengangkutnya dengan menggunakan perahu sangat tak mungkin karena Pesut sangat sensitif. Jika stres, Pesut rentan mati. Langkah penyelamatan yang mungkin dilakukan adalah dengan membersihkan kayu dan sejumlah tanaman berduri rawa-rawa yang menghalangi jalur menuju anak Sungai Mahakam, Sungai Telahan.

Penyelamatan Pesut Mahakam tersebut tentu menjadi kabar baik. Sebagai ikon Provinsi Kalimantan Timur, jumlah mamalia tersebut tergolong sangat langka ini setidaknya mampu menekan jumlah populasi.


Pesut mahakam yang terjaring nelayan pada 2011 (Firman Hidayat)

Hasil penelitian terbaru, jumlah maksimal Pesut Mahakam di Sungai Mahakam tak lebih 90 ekor. "Penelitian kami sepanjang Sungai Mahakam pada tahun 2016, angka maksimal, yang paling mendekati valid sisa 75 ekor," kata Kreb.

Data RASI mengungkap, sepanjang 2016 ada 4 ekor Pesut ditemukan mati. Kreb berharap agat hewan dilindungi tersebut menjadi perhatian dan dirawat bersama oleh masyarakat. Tidak membuang sampah ke sungai dan laut merupakan salah satu cara agar kita tidak ikut serta membahayakan mamalia tersebut dengan tetap menjaga ekosistemnya.

"Kami pernah temukan ada yang mati dan dalam perutnya ada popok bayi. Karena dia makan benda itu, jadi tidak bisa makan yang lain sehingga menyebabkan kematian," terang Kreb.

Kreb telah melakukan penelitian terhadap Pesut Mahakam selama 20 tahun berharap agar masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam memantau kondisi Pesut Mahakam. "Kalau ada ancaman yang diterima Pesut, langsung lapor ke pihak yang berwenang," katanya.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya