TEMPO.CO, San Francisco – Polygon melaporkan bahwa Niantic Labs baru-baru ini mengungkapkan tonggak pencapaian Pokemon Go baru di Google Developer Day di GDC. Selain itu, CTO Niantic Labs Phil Kreslin mengatakan trainer telah menempuh 8,7 miliar kilometer atau 5,4 miliar mil.
Sebelumnya, pada September 2016, unduhan Pokemon Go melewati 500 juta. Hal itu berarti telah terjadi perlambatan untuk aplikasi mobile populer itu sejak tahun lalu. Berdasarkan data terbaru, unduhan itu sudah mencapai 650 juta.
Baca:
Pokemon Go Edisi Valentine, Banyak Pokemon Pink Berkeliaran
Tujuh Bayi Pokemon Muncul di Pokemon Go Terbaru
Aplikasi Pokemon Go Sudah Diunduh 500 Juta Pengguna
Namun Pokemon Go baru saja menerima update besar bulan ini, yang menambahkan 80 pokemon baru ke permainan tersebut.
Adapun setelah delapan bulan dalam store aplikasi di seluruh dunia, Pokemon Go segera dibekali fitur-fitur yang seharusnya dimiliki sejak hari pertama.
John Hanke, pendiri dan CEO Pokemon Go, baru-baru ini mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa fitur trading serta pertempuran PvP saat ini sedang dalam proses penyelesaian.
Hanke juga mengungkapkan penundaan menerapkan dua fitur baru itu sebagian besar disebabkan oleh masalah server yang dialami Niantic tak lama setelah peluncuran Pokemon Go. Setiap orang yang memainkan game di sekitar hari peluncuran mengetahui betapa terganggunya game tersebut selama berhari-hari.
Jika Niantic tidak direpotkan usaha-usaha mengendalikan kembali situasi server seperti semula, kata Hanke, salah satu fitur terbaru itu mungkin sudah tersedia dalam permainan.
Masih ada mimpi pamungkas Hanke terkait dengan Pokemon Go, yakni menghadirkan fitur live event. Dia bercita-cita menghadirkan pokemon yang legendaris lewat kehidupan nyata dan sederet peristiwa di lokasi yang sesungguhnya. “Tampaknya ini akan rumit, melakukannya dalam skala sesuai tuntutan pokemon,” ujarnya.
IGN | ERWIN Z
Berita terkait
Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel
4 menit lalu
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.
Baca SelengkapnyaKandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina
49 menit lalu
Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaPengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles
5 jam lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaProtes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April
6 jam lalu
Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina
Baca SelengkapnyaAS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
6 jam lalu
Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza
Baca SelengkapnyaRangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank
19 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.
Baca SelengkapnyaVirus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama
20 jam lalu
FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung
Baca SelengkapnyaFakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat
20 jam lalu
ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.
Baca SelengkapnyaMahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel
21 jam lalu
Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel
Baca SelengkapnyaOtoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
22 jam lalu
Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional
Baca Selengkapnya