Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

Reporter

Kamis, 9 Maret 2017 06:07 WIB

Seekor kupu-kupu harimau bertengger di atas daun, di Indonesia terdapat berbagai jenis kupu-kupu. Di pulau Jawa dan Bali saja, terdapat 600 jenis spesies kupu-kupu. London, Inggris, 31 Maret 2015. Carl Court / Getty Images

TEMPO.CO, Bogor -Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi, Direktorat Jendral Konservasi Daya Alam dan Ekosiatem, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengirimkan penelitinya untuk meriset keanekaragaman hayati di Pulau Pejantan, Kecamatan Tambelan, Kepulauan Riau. Penelitian itu dilakukan untuk menindaklanjuti temuan 350 spesies baru di Pulau Pejantan oleh peneliti Institute of Critical Zoologists (ICZ) dari Jepang.

"Sebanyak 11 orang peneliti Balitbang dan Inovasi, langsung kami tugaskan untuk melakukan riset selama dua minggu di Pulau Pejantan," kata Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan inovasi KLHK Henri Bastaman, Selasa 8 Maret 2017.

Balitbang KLHK termotivasi melakukan riset di Pulau Pejantan setelah temuan peneliti asal Jepang itu diposting dalam web-nya www.criticalzoologist.org. Dalam laporan itu disebutkan tim ICZ menemukan 350 spesies yang diduga spesies baru dalam observasi dari tahun 2009 hingga 2013.

Henri mengatakan diduga banyak pulau terisolir di Indonesia memiliki ekosistem yang luar biasa, seperti Pulau Pejantan tersebut. "Informasi ini menggugah kita, ternyata masih banyak pulau terjauh memiliki ekosiatem luar biasa, yang harus kita jaga karena menjadi kekayaan 'Kehati' yang luar biasa," kata dia.

Hingga saat ini, Balitbang KLHK tidak memiliki data pulau-pulau yang dimungkinkan memiliki ekosistem yang luar biasa, karena masih banyak lagi pulau-pulau di indonesia yang jauh dan sulit dijangkau, "Mungkin kita harus membentuk badan dan regulasi untuk pengelolaannya karena harus melibatkan pihak pemda," kata dia.

Akan tetapi berdasarkan hasil temuan kesebelas peneliti yang langsung ke Pulau Pejantan selama lebih dua pekan tersebut, pihaknya meragukan ada 350 sepesies baru seperti yang dirilis di laman ICZ karena kawasan pulau Pejantan tersebut hanya memiliki luas 926 hektar. Peneliti Balitbang dapat mendatangi dan menjangkau seluruh kawasan pulau itu dalam waktu dua minggu.


"Jika ditemukan spesies baru di Pulau Pejantan sudah pasti ada, karena peneliti kami pun menemukan sejumlah flora dan fauna yang diduga spesies baru, " kata dia.

Dia menyatakan, catatan di www.criticalzoologist.org, peneliti Institute of Critical Zoologists (ICZ) Jepang menyebutkan jika di pulau Pejantan tersebut ditemukan Black Geyser (semburan air hitam) dan ditemukan spesies burung yang menyerupai burung Cendrawasih, " Tapi di lapangan, black geyser itu tidak ada, dan di pulau tersebut juga sangat minim ditemukan burung," kata dia.

Hendra Gunawan, Peneliti utama Balitbang dan Inovasi KLHK, yang melakukan penelitian di Pulau Pejantan mengatakan, banyak keistimewaan dan keunikan yang ditemukan di pulau tersebut, "Salah satu hal yang unik yakni pada puncak perbukitan di Pulau tersebut adalah batu granit yang mengeluarkan mata air, sehingga banyak ditumbuhi pohon'" kata dia.

Tim Balitbang KLHK menemukan banyak flora dan fauna spesies baru, diantaranya jenis tupai tiga warna yang jenisnya berbeda dengan tupai tiga warna di Borneo serta sejenis kalong. Mereka juga menemukan tiga jenis tumbuhan kantung semar. "Bahkan jenis anggrek yang kita temukan di sana semuanya hidup di batu bukan di pohon," kata dia.

Tapi untuk memastikan spesies baru atau bukan harus dengan pembuktian tes DNA. "Semuanya harus dites dan diteliti lebih lanjut baik DNA atau pun spesimennya," kata dia.

M SIDIK PERMANA

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

39 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya

115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

13 September 2023

115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

Sebagian besar berada wilayah Desa Ranupani dan Desa Argosari, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS)

Baca Selengkapnya