Dua Mata-mata Rusia Didakwa atas Peretasan 500 Juta Akun Yahoo

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 16 Maret 2017 12:02 WIB

Dmitry Dokuchaev (kiri) and Igor Sushchin (kanan). Kredit: Reuters

TEMPO.CO, Washington DC - Dua mata-mata Rusia termasuk di antara empat orang yang didakwa karena pelanggaran data masif di Yahoo pada tahun 2014 yang berdampak setidaknya pada setengah miliar akun.

“Peretas menargetkan akun email dari pejabat Rusia dan AS, wartawan Rusia, dan karyawan jasa keuangan dan bisnis lain,” ujar Mary McCord, pejabat asisten Jaksa Agung untuk Divisi Keamanan Nasional, kepada wartawan di Washington DC, Rabu 15 Maret 2017.


Baca:
Peretasan Ancam Kelanjutan Akuisisi Verizon terhadap Yahoo
Peretasan Akun Pengguna, Begini Hasil Investigasi Yahoo!


Menggunakan teknik yang dikenal sebagai 'spear-phishing' untuk menipu pengguna Yahoo yang berpikir bahwa mereka menerima email yang sah, peretas diduga masuk ke sedikitnya 500 juta akun untuk mencari informasi pribadi dan data keuangan seperti gift card dan nomor kartu kredit.

McCord menyebut kedua mata-mata itu adalah petugas Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) Dmitry Aleksandrovich Dokuchaev, 33, dan Igor Anatolyevich Sushchin, 43.

Dua orang lainnya digambarkan sebagai peretas kriminal, dan diidentifikasi sebagai Alexsey Alexseyevich Belan, 29, dan Karim Baratov - 22 tahun, warga Kanada dan Kazakhstan, dan tinggal di Kanada. Baratov telah ditahan di Kanada, dan Belan masuk daftar penjahat cyber paling dicari FBI.

McCord mengatakan mata-mata Rusia itu 'dilindungi, diarahkan, difasilitasi, dan dibayar', sedangkan Belan dan Baratov mengambil bagian dalam operasi itu.

“Tindak pidana yang dipermasalahkan, dilakukan dan difasilitasi oleh petugas dari unit FSB yang berfungsi sebagai titik kontak FBI di Moskow pada masalah cybercrime, adalah di luar batas," kata McCord dalam sebuah pernyataan.

"Sekali lagi, Departemen dan FBI telah menunjukkan bahwa hacker seluruh dunia dapat dan akan terkena dan bertanggung jawab,” ujar McCord.

Kisaran dakwaan di antaranya berkonspirasi untuk melakukan penipuan dan penyalahgunaan komputer, berkonspirasi untuk terlibat dalam dan melakukan spionase ekonomi, berkonspirasi untuk terlibat dalam dan pencurian rahasia dagang, berkonspirasi untuk melakukan penipuan wire, bengakses komputer tanpa otorisasi untuk mendapatkan informasi untuk tujuan keuntungan komersial dan keuntungan finansial pribadi, dan mengirimkan kode dengan maksud untuk menyebabkan kerusakan pada komputer.

Marissa Mayer, CEO Yahoo, menyampaikan terima kasih kepada FBI dan Departemen Kehakiman melalui akun Twitter. “Sangat berterima kasih kepada FBI & DOJ karena membawa ke pengadilan para pejabat Rusia & peretas yang memimpin serangan terhadap Yahoo,” tulis Mayer.

Kasus peretasan itu sendiri bermula setidaknya pada awal 2014.

DAILY MAIL | ERWIN Z

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

7 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

2 hari lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya