Satu Tim Ilmuwan Perjuangan Pluto dan Bulan Masuk Kategori Planet

Reporter

Rabu, 22 Maret 2017 13:16 WIB

Foto terbaru Planet Pluto yang menunjukkan permukaan bersisik. NASA

TEMPO.CO, Jakarta - Satu tim ilmuwan yang berupaya mengembalikan status Pluto sebagai planet meluncurkan kampanye pada Selasa. Mereka ingin memperluas klasifikasi astronomis yang telah menurunkan pangkat Pluto menjadi "planet kerdil" pada satu dekade lalu.

Enam ilmuwan dari berbagai lembaga di seluruh Amerika Serikat berpendapat bahwa Pluto layak mendapat status penuh sebagai planet bersama dengan 110 benda lain dalam tata surya, termasuk bulan Bumi.

Dalam makalah yang dipaparkan dalam konferensi ilmu planet internasional di Woodlands, Texas, para ilmuwan menjelaskan bahwa properti geologis, seperti bentuk dan fitur permukaan, semestinya menentukan apa yang disebut planet.

Pada 2006, International Astronomical Union (IAU), yang berjuang mencari cara mengklasifikasikan benda ber-es yang baru ditemukan melampaui Pluto, mengadopsi satu definisi untuk satu planet berdasarkan karakteristik yang meliputi kebersihan jalur orbitnya dari objek lain.

Pluto dan saudara barunya di Sabuk Kuiper dalam tata surya diklasifikasikan sebagai planet kerdil, bersama dengan Ceres, objek terbesar dalam sabuk asteroid antara Mars dan Yupiter. Keputusan itu menyisakan delapan planet dalam tata surya.


Namun definisi ini meminggirkan kepentingan riset dari kebanyakan ilmuwan planet, kata penulis utama makalah itu, Kirby Runyon, kandidat doktor di Johns Hopkins University.

Runyon mengatakan dia dan ilmuwan planet lain lebih tertarik pada karakteristik fisik planet, seperti bentuknya dan apakah dia memiliki pegunungan, samudra dan atmosfer.

"Kalau kau tertarik pada properti intrinsik aktual satu dunia, maka definisi IAU tak berguna," katanya lewat telepon.

Runyon dan koleganya berpendapat bahwa IAU tidak punya kewenangan untuk menetapkan definisi planet.

"Ada momen untuk mengajarkan ke publik dalam hal literasi ilmiah dan dalam hal bagaimana ilmuwan melakukan kegiatan ilmiah," kata Runyon sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

"Dan itu bukan dengan kata-kata, 'Mari sepakat dalam satu hal'. Bahwa itu sama sekali bukan sains."

Kelompok Runyon menganjurkan sistem sub-klasifikasi, serupa dengan metode hierarki biologi. Pendekatan ini akan mengkategorikan bulan Bumi sebagai satu tipe planet.

Ide itu membikin jengkel astronom Mike Brown dari California Institute of Technology, yang menemukan objek Sabuk Kuiper yang mengeluarkan Pluto dari klub planet.

"Butuh penutup mata agar tidak melihat ke tata surya dan melihat perbedaan besar antara delapan planet dalam orbit sirkular megah mereka dan jutaan benda-benda sangat kecil yang melayang ke dalam dan keluar planet-planet dan terlempar di sekitar mereka," tulis dia dalam surel.

ANTARA

Berita terkait

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

4 menit lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

8 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

12 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

14 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

15 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya