Startup Ini Tawarkan Pesawat Bertenaga Listrik, Easyjet Tergiur

Reporter

Kamis, 23 Maret 2017 12:21 WIB

Co-founder Wright Electric, Jeff Engler saat presentasi di Y Combinator Demo Day. techcrunch.com

TEMPO.CO, California - Wright Electric, sebuah perusahaan rintisan (start-up), berniat menawarkan penerbangan komersial bertenaga listrik dalam 10 tahun mendatang. Wright One, pesawat komersil rancangan Wright Electric berkapasitas 150 penumpang. Pesawat ini nantinya akan mengambil pasar Boeing 737 yang diserap 30 persen dari semua penerbangan dengan total nilai mencapai 26 miliar AS.

Wright One dirancang akan melayani penerbangan yang jaraknya kurang dari 483 km (300 mil) seperti dari London ke Paris. Dalam acara Y Combinator’s Demo Day Rabu silam, 22 Maret, Wright Electric menyatakan dengan menghilangkan kebutuhan bahan bakar avtur, harga tiket bisa turun drastis.

Perusahaan berbiaya rendah (low cost) asal Inggris, Easyjet menyatakan minatnya terhadap teknologi ini. “Easyjet telah berdiskusi dengan Wright Electric dan secara aktif memberikan perspektif dari sisi maskapai penerbangan pada pengembangan teknologi menarik ini," kata perwakilan Easyjet.

Namun, sejumlah rintangan signifikan perlu diatasi agar Wright One bisa menjadi sebuah kenyataan. Perusahaan ini sangat bergantung pada inovasi dalam teknologi baterai yang terus ditingkatkan. Jika tidak, Wright Electric tidak akan mampu membangun tenaga listrik yang cukup agar pesawat bisa menjangkau daya tempuh yang diharapkan.

Ahli industri penerbangan khawatir dengan klaim Wright Electric. Graham Warwick, editor teknologi pada Aviation Weekly, mengatakan teknologi seperti itu masih sangat jauh ."Teknologi baterainya belum ada. Ini proyeksi masa datang tapi perlu perbaikan yang signifikan. Ada aturan-aturan yang belum dibuat seperti sertifikasi keselamatan, dan itu membutuhkan waktu,”ujarnya.

Hingga kini Wright Electric belum menghasilkan pesawat sendiri. Mereka malah bekerja sama dengan Chip Yates yang memiliki pesawat listrik, Long-ESA, pemegang rekor dunia sebagai pesawat terbang listrik tercepat. Dalam uji coba dua tahun silam, Long-ESA mampu mencapai kecepatan hingga 354 km per jam, mengalahkan kecepatan dua jenis pesawat Cessna bermesin tunggal.

Pesaing Wright Electric termasuk raksasa penerbangan Airbus, telah mengembangkan pesawat two seater bertenaga listrik E-Fan sejak 2014. Airbus berencana membuat sendiri pesawat listrik berjarak pendek dengan kapasitas 70 hingga 90 penumpang.

BBC NEWS | HOTMA SIREGAR

Berita terkait

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

28 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

29 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

30 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

34 hari lalu

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

35 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

39 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

24 Februari 2024

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis

Baca Selengkapnya

5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang

11 Februari 2024

5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang

Bberapa negara melarang makanan tertentu dimasukkan ke dalam tas jinjing di kabin pesawat terbang

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang

11 Februari 2024

5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang

Beberapa tips ini dapat membantu penumpang yang tetap ingin menjaga kebersihan selama di pesawat terbang

Baca Selengkapnya