Bendung Snapchat, Twitter Tawarkan Keanggotaan Berbayar

Reporter

Jumat, 24 Maret 2017 09:55 WIB

Mock-up Twitter berbayar untuk kalangan pebisnis. bbc.com

TEMPO.CO, San Francisco -Twitter sedang mempertimbangkan pilihan keanggotaan berbayar untuk kalangan bisnis dan pengguna yang berkuasa. Layanan mikro blogging yang berjuang mengembangkan basis pengguna, baru-baru ini melakukan survei untuk "menilai minat" terhadap gagasan itu.

Anggota yang membayar akan mendapatkan akses ke versi Tweetdeck yang menawarkan lebih banyak fungsi dari Twitter.com. Twitter belum mempertimbangkan untuk memberlakukan tarif pada pengguna biasa.

Basis pengguna aktif Twitter tidak bertambah dan pemasukan iklan, satu-satunya aliran pendapatan yang berarti, menurun. Tapi skema keanggotaan premium dapat memberikan Twitter aliran pendapatan baru di saat penggunanya semakin beralih ke jaringan lain seperti Snapchat.

Dalam email ke pengguna yang dipilih, Twitter menjelaskan bagaimana opsi keanggotaan berbayar akan bekerja. Seperangkat alat premium ini akan memberikan tampilan yang berharga, posting, dan alat-alat sinyal seperti alert, tren dan analisis aktivitas, analisis canggih, serta penyusunan dan alat postingan. Semuanya disatukan dalam dashboard yang disesuaikan.

“Ini akan membuatnya lebih mudah dari sebelumnya untuk bersaing dengan beberapa kepentingan, menumbuhkan audiens Anda, serta melihat konten yang lebih besar dan informasi secara real-time,”ujar Twitter.

BBC | HOTMA SIREGAR

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

17 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

22 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

23 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya