Facebook Tambahkan Fitur Cegah Gambar Porno Disebar Berulang

Reporter

Kamis, 6 April 2017 16:01 WIB

Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook kini menambahkan alat baru untuk memudahkan pengguna melaporkan konten jenis “revenge porn” dan secara otomatis mencegah aksi bagi-bagi gambar porno setelah konten-konten seperti itu dilarang.

“Revenge porn” merujuk pada berbagi penyebaran gambar pornografi karena unsur dendam. Biasanya gambar ini disebarkan secara berulang di Internet tanpa persetujuan dari orang-orang yang ada digambar tersebut, baik untuk memeras ataupun mempermalukan mereka.

Praktek ini secara tidak proporsional merusak perempuan, yang kadang-kadang gambar tersebut dijadikan alat balas dendam oleh mantan pacar atau mantan pasangan. Praktek ini tidak jarang menyebabkan karir dan keluarga rusak dan bahkan berakhir dengan bunuh diri si korban.

“Ini salah dan menyakitkan. Jika Anda melaporkan kepada kami, kami sekarang menggunakan kecerdasan buatan dan pengenal gambar untuk mencegah penyebaran gambar di seluruh dunia pada platform kami,” kata pendiri Facebook Mark Zuckerberg, 5 April 2017.

Facebook pada Rabu mengumumkan alat kecerdasan buatan baru yang dapat mencegah penyebaran gambar yang merusak di media sosial itu. Korbannya mayoritas perempuan.

Pada Maret, misalnya, sebuah laporan menyebutkan ada anggota dan veteran Angkatan Laut Amerika menggunakan Facebook untuk membagikan foto privat dan telanjang dari ratusan perempuan di Korp Maninir. Kasus ini pula yang mendorong dilakukan hearing dengan Kongres dan investigasi Departeman Pertahanan.

Di Amerika Serikat dan sejumlah negara, Facebook digugat oleh orang-orang yang menyatakan bahwa perusahaan ini seharusnya melakukan hal lebih banyak lagi untuk mencegah praktek ini. Perusahaan ini pada 2015 menjelaskan bahwa penyebaran gambar untuk kepentingan “revenge porn” dilarang dan pengguna telah lama melaporkan posting gambar seperti itu sebagai pelanggaran.

Dimulai pada Rabu, pengguna jaringan sosial terbesar di dunia harus melihat opsi untuk melaporkan gambar tidak patut karena merupakan "foto telanjang saya," kata Facebook dalam sebuah pernyataan, Rabu 5 April 2017.

Perusahaan juga mengatakan telah meluncurkan proses otomatis untuk mencegah berbagi ulang gambar terlarang. Software pencocokan foto (foto-matching) akan menjaga gambar itu dari jaringan Facebook, juga Instagram dan layanan Messenger.
Pengguna yang berbagi "gambar balas dendam porno" mungkin account mereka dinonaktifkan, kata Facebook.


Menghadapi kritik dari sejumlah pihak Facebook tahun lalu bertemu dengan perwakilan dari lebih dari 150 organisasi keselamatan perempuan. “Dari pertemuan itu, kami memutuskan untuk melakukan hal yang lebih,” kata Antigone Davis, Kepala Keselamatan di Facebook.

Sekelompok terlatih karyawan Facebook akan memeriksa orang-orang yang gambarnya dilaporkan. Proses untuk mencegah berbagi ulangi gambar seks mengharuskan Facebook untuk mempertahankan gambar dilarang dalam database, meski gambar kabur dan hanya sejumlah kecil karyawan memiliki akses ke database.

REUTERS | NYTIMES | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

7 hari lalu

Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, mendapat sorotan publik. Berikut sejumlah kontroversi Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

8 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

15 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

22 hari lalu

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.

Baca Selengkapnya

Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

23 hari lalu

Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

Orang tua diminta mengawasi anak ketika bermain game dengan memperhatikan rating atau klasifikasi yang tertera sesuai usia anak.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

28 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

30 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

34 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

35 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

35 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya