Mengapa Orang Suka Menolong dan Sedekah? Riset Ungkap 10 Alasan
Editor
Ahmad Nurhasim
Jumat, 7 April 2017 11:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti International School for Advanced Studies di Trieste dan University of Udine, Italia, mengungkap asal-usul altruisme—perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri—di otak manusia. Studi ini terbit dalam jurnal Neuropsychologia edisi Februari 2017.
Studi tersebut mengungkap bahwa individu altruistik memiliki insula anterior kanan yang lebih besar ketimbang orang non-altruistik. Bagian otak ini terlibat dalam pengolahan emosi sosial dan membantu kesadaran stimulan tubuh, seperti kemampuan untuk menghitung detak jantung sendiri. Bagian ini juga yang mengontrol tekanan darah, khususnya selama dan setelah latihan fisik.
“Kasih sayang berperan dalam memotivasi perilaku tolong-menolong dan otak memainkan peran yang kompleks,” kata Giorgia Silani, peneliti utama, seperti dikutip dari laman berita Science Daily.
Berikut ini studi lainnya tentang cara kerja otak individu yang suka membantu orang lain dan bersedekah.
1. Membuat Kita Bahagia. Studi citra otak oleh National Institute of Health menunjukkan bahwa pusat kesenangan di otak seketika aktif ketika kita melihat orang bersedekah.
2. Membuat Kita Lebih Bahagia ketimbang Membeli Sesuatu. Eksperimen Michael Norton yang dipublikasi di jurnal Science menunjukkan bahwa orang lebih bahagia ketika bersedekah ketimbang membeli sesuatu untuk dirinya. Elizabeth Dunn, dalam studinya, juga mengungkap hal yang sama pada anak-anak umur dua tahun.
3. Membuat Kita Lebih Atraktif. Dalam sebuah studi tentang preferensi kencan, baik perempuan maupun laki-laki menganggap baik hati itu kunci utama.
4. Membuat Orang Sekitar Kita Merasa Penting. Jonathan Haidt dari University of Virginia menemukan, memperhatikan orang di sekitar kita membuat mereka merasa penting dan dibutuhkan.
5. Menyebar Cepat seperti Api. James Fowler dari UC San Diego dan Nicolas Christakis dari Harvard mendemonstrasikan kemurahan hati dapat menyebar ke orang lain.
6. Meningkatkan Kesehatan. Banyak studi menunjukkan, orang yang membantu sesama dan memiliki hubungan baik dengan orang lain jauh lebih sehat ketimbang yang penyendiri.
7. Membuat Kita Keluar dari Ketakutan. Menolong sesama ketika kita merasa cemas dapat membantu kita keluar dari kecemasan tersebut.
8. Welas Asih Adalah Sifat Alamiah. Studi yang dilakukan Michael Tomasello mengungkap bahwa welas asih adalah sifat alamiah manusia. Studi Dale Miller dan Stanford Business School menemukan sifat alamiah ini di kalangan orang dewasa.
9. Memberi Kita Lebih Banyak Waktu. Zoe Chance menemukan bahwa orang menyempatkan waktunya untuk sukarela membantu orang lain membuat mereka merasakan lebih banyak waktu luang dan uang lebih.
10. Baik untuk Lingkungan. Menjadi orang baik tak hanya menguntungkan diri sendiri, melainkan juga orang lain, lingkungan, dan dunia.
EMMASEPALA.COM | AMRI MAHBUB