Kini YouTuber Hanya Dapat Iklan Bila Video Ditonton 10 Ribu Kali

Reporter

Jumat, 7 April 2017 13:43 WIB

Militan bernama Abu Osama al Faranci berbicara dalam video yang diunggah pada 14 November 2015. Dalam video ini para militan mengecam serangan Prancis ke kamp jihadis di Suriah. Youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi jutaan kreator video, mengunggah video di YouTube bukan hanya outlet kreatif, tapi juga sumber pendapatan. Kini untuk mendapatkan uang iklan dari channel YouTube akan diperketat persyaratannya.

YouTube baru saja mengeluarkan kebijakan terkait iklan digital dilayanan video mereka untuk membatasi iklan-iklan di video yang diunggah di YouTube. Kamis kemarin, 6 April 2017, Wakil Presiden Manajemen Produk YouTube Ariel Bardin menyatakan iklan hanya akan dipasang oleh YouTube ke video YouTuber bila video tersebut dilihat oleh 10 ribu penonton ke atas.

Baca: YouTube TV Diluncurkan di Amerika

“Dengan menetapkan ambang batas 10 ribu penonton, kami juga yakin bahwa peraturan ini akan meminimalkan dampak bagi kreator kami,” kata Ariel Bardin, Kamis 6 April 2017.

Adapun pendapatan channel YouTube yang di bawah 10 ribu penonton sampai Kamis tidak akan terkena dampaknya.

Para pendaftar video baru harus memenuhi syarat ini. Dan kalau sudah mencapai angka itu, bukan serta merta bisa langsung dipasangi iklan. YouTube akan memeriksa apakah penempatan iklan itu cocok atau tidak di video tersebut. Mereka juga juga mencegah pengunggahan konten curian, yakni konten seseorang yang diuplaod ulang untuk mendapatkan iklan.

YouTube memulai YouTube Partner Program sejak 2007 dan kini lebih banyak kreator menggantungkan hidup dari YouTube dibanding sebelumnya. Tapi ada masalah hak cipta yang dilanggar kreator. Konten asli diunggah ulang oleh orang lain dan orang tersebut mencoba mendapat duit dari konten curian tersebut.

Baca: 10 YouTuber Berpendapatan Tertinggi di Dunia

YouTube kini juga di bawah sorotan karena video yang diunggah kreator membawa pesan-pesan homophobia, anti-Yahudi, dan menebar kebencian. Akhir Maret lalu sejumlah perusahaan besar dunia menghentikan sementara iklan digital mereka di layanan streaming video YouTube karena mereka tidak mau brand mereka muncul di video penyebar kebencian di YouTube. Kini mereka memperketat kebijakan iklan.

Masalah konten video menjadi serius karena, menurut analis Jackdaw Research, Jan Dawson, video-video ekstrim meraih penonton lebih banyak dibanding sebelumnya. “Video mereka populer diaudiens yang mereka targetkan,” ujarnya.

Baca: Punya Pertanyaan untuk Presiden, Ikuti #JokowiMenjawab

Setiap menit ada 400 jam video yang diupload di YouTube dan 1 miliar jam video ditonton setiap hari. Dari video ini saja YouTube menghasilkan pendapatan sekitar US$ 11 miliar (Rp 146,6 triliun) tahun lalu.

REUTERS | THE VERGE | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

2 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap 4 Tersangka Judi Online, Pengelola Akun YouTube BOS ZAKI

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap 4 Tersangka Judi Online, Pengelola Akun YouTube BOS ZAKI

Tim Penyidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap paksa empat tersangka dugaan tindak pidana judi online

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

3 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Beradu dengan TikTok Shop, YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja

8 hari lalu

Beradu dengan TikTok Shop, YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja

YouTube Mengembangkan sejumlah fitur untuk membantu promosi belanja para kreator konten. Upaya membesarkan YouTube Shopping.

Baca Selengkapnya

YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

10 hari lalu

YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

Pengguna yang terpilih bakal mendapatkan pembaruan tampilan di YouTube.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

10 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

11 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

4 Cara Transkrip Video YouTube dengan Mudah dan Cepat

11 hari lalu

4 Cara Transkrip Video YouTube dengan Mudah dan Cepat

Berikut ini cara transkrip video YouTube menggunakan situs dengan akses gratis, untuk mengubah audio menjadi teks yang praktis dan mudah.

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

12 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya