TEMPO.CO, Jakarta - Google mulai menandai berita palsu atau hoax di halaman Google News dan Google Search untuk berita secara global. Oktober tahun lalu, Google berpartner dengan Jigsaw meluncurkan Fack Check untuk memerangi berita palsu di Google News di tiga negara, yakni Argentina, Brasil, dan Meksiko.
Pekan lalu, setelah mendengarkan masukan dari pengguna dan penerbit, Google memperluas label Fact Check di seluruh dunia dalam semua bahasa. Bukan hanya di Google News, tapi juga Google Search.
“Untuk pertama kalinya, bila Anda mencari berita di Googe, Anda akan melihat informasi yang jelas tandanya pada halaman hasil pencarian. Cuplikan itu akan menampilkan informasi tentang klaim, siapa pembuat klaim, dan hasil cek fakta atas klaim tersebut,” kata Manajer Produk Jigsaw Justin Kosslyn di blog Google 7 April 2017.
Di halaman pencarian akan muncul tulisan "claim", "claimed by", dan "Fact check by...". Berita atau kutipan itu akan diklasifikasi sebagai “true”, “false” atau belum dibisa dipastikan kebenarannya. Artikel-artikel diverifikasi oleh penerbit berita dan organisasi pengecek fakta yang terlibat dalam proyek ini dengan menggunakan algoritma.
Hasil pengecekan tidak tersedia untuk setiap hasil pencarian dan mungkin saja kesimpulannya bertentangan untuk beberapa kasus. Google bekerja dengan 115 grup pengecek fakta di seluruh dunia yang dimulai tahun lalu. Inisiatif ini diluncurkan sehari setelah Facebook menambahkan alat baru untuk membantu pengguna menilai cerita itu benar atau palsu.
Berita palsu menjadi isu serius tahun lalu lalu semasa kampanye pemilihan presiden Amerika ketika cerita palsu beredar di media sosial, dan potensial menggoyang sikap pemilih. Kekhawatiran terhadap hoax dan berita palsu makin besar berkaitan dengan sejumlah pemilihan umum di Eropa tahun ini.
Apalagi, investigasi menunjukkan bagaimana “peternak klik” menghasilkan pendapatan dari iklan online menggunakan berita palsu tersebut.
Ribuan artikel diterbitkan secara online setiap menit dalam setiap hari. Jumlah konten makin banyak, tapi tidak semuanya faktual dan benar, sehingga sulit bagi orang membedakan fakta dari fiksi.