Sensus Penguin Antartika: Tujuannya Unik, Sempat Salah Hitung

Reporter

Kamis, 13 April 2017 15:05 WIB

Sejumlah penguin yang telah direhabilitasi oleh Yayasan Southern African Foundation for the Conservation of Coastal Birds (SANCCOB) berqada di dalam sebuah kolam jelang dilepas liarkan di Stony Point dekat Cape Town, Afrika Selatan, 8 Desember 2016. Georgia Aquarium/Addison Hill/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Penguin, unggas yang berjalan berlenggak-lenggok dengan langkah kecil, tampak begitu menggemaskan. Namun siapa yang tahu jumlah hewan ini di tempat tinggalnya di Antartika alias Kutub Selatan. Ternyata populasinya mencapai belasan juta.


Ilmuwan bahkan pernah salah menghitung jumlah salah satu spesies penguin, penguin Adelie (Pygoscelis adeliae), di Antartika timur hanya 2,3 juta ekor. Namun ternyata jumlahnya dua kali lipat: 5,9 juta.


Tim ilmuwan yang dipimpin Louise Emmerson, pakar ekologi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Energi Australia, menghitung populasi P. adeliae yang tinggal di Antartika timur menggunakan metode gabungan. Metode gabungan ini dilakukan dengan survei tanah dan udara, penandaan data, kamera, dan citra satelit selama musim berkembang biak.


Penghitungan tersebut adalah yang pertama memasukkan kawanan penguin yang belum memasuki masa kawin (nonbreeding). “Kelompok inilah yang tidak masuk ke dalam survei-survei sebelumnya,” demikian menurut Emmerson dalam laman situs pemerintah Australia, pertengahan Maret lalu.


Tujuan penelitian ini adalah agar ke depan bisa diambil kebijakan mengenai ekosistem penguin, khususnya rantai makanan mereka. Komisi Konservasi Antartika akan menggunakan data tersebut untuk membuat peraturan proses tangkap ikan di sekitar Antartika.


Advertising
Advertising

Para peneliti memperkirakan bahwa semua penguin Adelie memakan 193.500 ton udang krill dan 18 ribu ikan setiap musim kawin. Dengan perkiraan yang lebih komprehensif, lembaga otoritas mampu menetapkan batas perikanan tangkap untuk memastikan populasi penguin tetap stabil.


Menurut Emmerson, unggas nonbreeding lebih sulit dihitung. Sebab, mereka lebih memilih mencari makan di laut, berpencar di segala penjuru daratan Antartika, ketimbang diam di sarang. Penelitian Emmerson bersama timnya ternyata menunjukkan bahwa jumlah penguin Adelie nonbreeding sangat berlimpah.


Berdasarkan penghitungan terbaru dari Emmerson dan tim, jumlah P. adeliae sekitar 5,9 juta. Adapun populasi penguin global mencapai 14-16 juta. Spesies ini tinggal hampir di seluruh pantai Antartika dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.


Selain populasi, riset mengungkapkan bahwa penguin yang sedang tidak masuk fase kawin ternyata mencari daerah berbatu yang bebas es untuk tinggal. Atau daerah yang dekat dengan aktivitas manusia. Di Antartika, manusia hanya tinggal di Stasiun Penelitian Amundsen–Scott yang terletak di dataran tinggi timur Antartika.


Kawasan penelitian ini termasuk daerah yang berbatu. Para ilmuwan yang tinggal di sana memerlukan jalan berbatu agar bisa dilewati kendaraan. Ada sembilan stasiun lain selain Amundsen-Scott. Kebanyakan ilmuwan yang pernah melakukan penelitian di sana mengatakan penguin Adelie kerap terlihat di radius 10 kilometer dari stasiun.


“Dengan data ini, kita juga tahu daerah mana saja yang tidak boleh didirikan bangunan stasiun baru,” kata Colin Southwell, pakar ekologi unggas laut di Australian Antarctic Division.

ANTARTICA.GOV.AU | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

13 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

13 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

16 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya