Sejuta Orang Nonton Persalinan Jerapah via YouTube

Reporter

Senin, 17 April 2017 08:38 WIB

Sepasang jerapah yang diberi nama Dirgah dan Ayuri70 dari Taronga Zoo Sydney, saat berada di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, 18 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, New York - Seekor jerapah yang diberi nama April akhirnya melahirkan seekor anak jantan Sabtu, 15 April 2017, setelah selama beberapa pekan peristiwa itu dinanti-nantikan publik.


“Kami memiliki seorang bayi. Segalanya berjalan lancar. Ini luar biasa,” kata Jordan Patch, pemilik Animal Adventure Park in Harpursville New York, kebun binatang yang merawat April.


Ratusan ribu orang gembira menyaksikan peristiwa itu walau mereka hanya memantau siaran langsung melalui telepon seluler mereka dari kebun binatang New York.

April, yang diperkirakan melahirkan pada Januari atau Februari di Animal Adventure Park di Harpursville, di bagian barat New York, hamil selama sedikitnya 16 bulan, dibanding dengan masa kehamilan 15 bulan.


Kegembiraan publik menyambut persalinan April merebak ketika kebun binatang itu mulai menyediakan tayangan langsung di YouTube pada Februari.

Sejak itu ratusan ribu pemirsa telah menonton April yang berumur 15 tahun dan lebih satu juta orang menyaksikan persalinan itu melalui tayangan langsung.

Halaman YouTube menunjukkan pada Sabtu lalu April berusaha keras untuk melahirkan anak pertamanya dengan berdiri. Setelah anak April setinggi 1,83 meter dan berat sekitar 68 kg lahir dan kemudian tampak berdiri di sisi induknya.

Para pejabat kebun binatang kemudian mengumumkan di akun Twitter bahwa anak jerapah itu berjenis kelamin jantan dan memasang foto bersama induknya dengan isi pesan: "Semua berjalan baik." Pihak kebun binatang itu berencana mengadakan kontes untuk memberi nama bayi jerapah itu.

Dikelompokkan sebagai hewan rentan oleh kelompok konservasi International Union for Conservation of Nature Red List of Threatened Species pada 2016, jerapah adalah hewan mamalia yang tertinggi di dunia. Binatang ini biasanya ditemukan di kawasan-kawasan padang rumput kering di Sub Sahara Afrika.


ANTARA | BBC

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya