Augmented Reality & Virtual Reality Jadi Sumber Penghasilan Besar

Reporter

Senin, 1 Mei 2017 11:02 WIB

Seorang pria melihat peta dari game augmented reality "Pokemon Go" ciptaan Nintendo di New York City, 11 Juli 2016. REUTERS/Mark Kauzlarich

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dekade mendatang, Anda tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk bisa mengajak buah hati bertamasya ke kastil sekolah sihir Hogwarts yang ada di film Harry Potter. Atau, Anda bisa pergi ke toko kue dekat rumah tanpa meninggalkan sofa. Hal ini bisa dilakukan kalau kita punya augmented reality atau realitas tertambah dan virtual reality alias realitas maya.

Tidak seperti Internet yang menjauhkan kita dari dunia nyata, augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) menggabungkan benda maya, baik itu dua dimensi maupun tiga dimensi, dalam kehidupan sehari-hari. Kemunculan benda maya tersebut bisa di mana dan kapan saja. Kedua teknologi ini membutuhkan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak agar bisa berfungsi.

Google memulainya dengan Google Glass pada pertengahan 2014. Dengan lensa yang hanya seujung jari, Anda bisa berselancar di dunia maya seperti dari personal computer pada umumnya. Lalu, Pokemon Go pada awal 2016.

Permainan ponsel pintar yang dikembangkan oleh John Hanke ini menuntut pemainnya mencari monster di sekitarnya berdasarkan peta dunia nyata. Saat mode kamera AR diaktifkan, monster akan muncul di jalanan atau di dalam gedung tempat Anda berada.

“Kami juga sedang mendorong tim dalam mengembangkan kedua teknologi ini,” kata chief executive officer sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dalam acara Facebook Developer Conference F8 yang digelar di San Jose, Amerika Serikat, Kamis pekan lalu. Video siaran langsungnya diunggah di blog Facebook.

Tampaknya Zuckerberg tak mau kalah oleh Microsoft dan Google yang telah lebih dulu “bermain” di teknologi ini. Dalam konferensi itu, ia meluncurkan sebuah platform teknologi kamera berbasis AR. Namun teknologi tersebut masih dalam versi beta tertutup untuk sejumlah pengembang yang bekerja sama dengan Facebook.

Zuckerberg mengatakan teknologi ini akan mengubah cara pemakaian ponsel pintar. Namun dia tak menyebutkan kapan platform ini akan dirilis ke pasar secara luas. Sekadar informasi, teknologi realitas tertambah dan realitas maya menjadi salah satu fokus pengembangan Facebook dalam roadmap 10 tahun ke depan. Roadmap itu disampaikan Zuckerberg pada awal 2016.

Bukan hanya Facebook, dekade mendatang tampaknya akan dipenuhi produk-produk realitas tertambah dan realitas maya. Google, dalam beberapa tahun ke depan, dikabarkan akan mengeluarkan Google Glass 2.0. Amazon, perusahaan e-commerce yang didirikan Jeff Bezos, akan membuka toko fisik khusus perabotan rumah tangga. Namun, tak seperti toko perabotan konvensional lainnya, Amazon bakal memanfaatkan teknologi AR untuk produk yang dijual.

Dengan memanfaatkan AR, pembeli dapat mengetahui apakah sebuah perabotan itu akan cocok diletakkan di bagian rumah tertentu. Belum ada kabar kapan rencana ini akan mulai diwujudkan. Adapun iPhone juga disebut akan membuat produk serupa. Hanya, belum ada kabar resmi dari perusahaan berlambang apel growak itu.

Apa yang membuat AR dan VR begitu digandrungi banyak perusahaan besar? Menurut Brian Blau, peneliti senior di Gartner, perusahaan riset teknologi yang berbasis di Connecticut, tujuan pengembangan realitas kedua teknologi tersebut tak lain adalah keuntungan yang besar.

Awalnya, kata dia, realitas tertambah dan realitas maya memang memberikan pengalaman baru dalam bermain game, berfoto, dan membuat video. “Tapi, akhirnya, baik AR maupun VR akan jadi cara paling ampuh untuk mendapatkan iklan digital dan pembukaan toko virtual baru,” kata dia seperti dikutip dari laman Wired.

Nilainya, menurut hitungan MarketsandMarkets, perusahaan riset pasar dan konsultasi pasar global, cukup fantastis. “Sekitar US$ 117 miliar atau berkisar Rp 1.579 triliun pada 2022,” demikian yang tertulis dalam riset.

Tentu, perusahaan seperti Google dan Facebook, yang memperoleh pendapatan dari iklan digital, tak mungkin melewatkan kesempatan seperti ini. “Yang jelas, semua ini hanyalah permulaan,” ujar Blau.

Jalan penyampaian iklan tentunya akan semakin pendek. Kalau layar kita nantinya tertutup oleh banyak iklan, akankah orang-orang membeli produk augmented reality dan virtual reality? Dengan tegas Blau menyatakan, “Big yes!”

CEO Apple, Tim Cook, pernah menggambarkan betapa pentingnya teknologi AR dan VR bagi kehidupan sehari-hari. “Nantinya, sebagian besar populasi di negara maju dan berkembang akan memiliki pengalaman teknologi ini setiap hari tak ubahnya seperti makan yang harus tiga kali sehari,” kata dia dalam pidatonya pada 2016 seperti dikutip dari laman situs Mashable.

Pidato Cook memang terdengar hiperbolis. Namun jika melihat kenyataan yang ada, yakni penggunaan ponsel pintar di segala situasi, tampaknya realitas tertambah dan realitas maya memang akan jadi “makanan” kita di waktu mendatang.

Jadi, bersiaplah untuk menghadapi realitas yang benar-benar baru.

FACEBOOK | WIRED | MARKETS AND MARKETS | MASHABLE | ENDGADGET | AMRI M


Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

30 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya