Begini Hasil Penelitian Bahaya Gigitan Komodo ke Manusia

Reporter

Kamis, 4 Mei 2017 19:00 WIB

Seorang wisatwan melintas di belakang Komodo (Varanus komodoensis) di kawasan objek wisata Pulau Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, 2 Mei 2017. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang fotografer asal Singapura bernama Loh Lee Aik, 68 tahun, digigit hewan purba Komodo (varanus komodoensis) di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 3 Mei 2017. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Jules Abraham Abast, Jules digigit pada bagian betis.

"Korban digigit saat memotret seekor Komodo sedang memangsa bangkai kambing," kata Jules, Kamis 4 Mei 2017.

Baca: Wisatawan Asal Singapura Digigit Komodo, Begini Kronologinya

Hingga saat ini, Lee Aik masih menjalani perawatan medis. Seperti apa dampak gigitan komodo ke manusia? Peneliti dari Universitas Melbourne Australia, Dr Bryan Fry dalam penelitiannya yang dipublikasi 2009 menyebutkan komodo adalah reptil berbisa yang mematikan. Rahasia kemampuan membunuh mangsa dari Komodo, ternyata terletak pada kombinasi kekuatan gigitannya dan racun berbisa yang dikeluarkan ribuan kelenjar-kelenjar yang terletak digusinya, yang dikeluarkan bersamaan dengan gigitan.

Bryan melakukan penelitian dengan menggunakan foto medis atau rontgen pada jaringan kepala Komodo. Ia menemukan adanya ribuan kelenjar kompleks yang berujung diantara deretan gigi-giginya, yang mempunyai kemampuan mengeluarkan bisa beracun yang mematikan.

"Reptil ini biasanya menggigit mangsanya, dan kemudian meninggalkan mangsa yang berdarah hingga mati akibat luka yang mematikan. Kami sekarang tahu bahwa itu disebabkan oleh kombinasi kekuatan gigi dan kelenjar berbisa yang mematikan mangsa," ujar Dr Fry.

Baca juga: Penelitian Ungkap Khasiat Darah Komodo: Bisa untuk Antibiotik

"Kombinasi gigitan dan bisa racun ini membuat Komodo sedikit melakukan kontak dengan mangsanya, ia cukup melukai dan menyeburkan racun, kemudian meninggalkannya. Membuat Komodo bisa menangkap mangsa yang lebih besar, tanpa harus lama bertempur yang juga akan berbahaya bagi dirinya," ujar Dr Fry.

Dr Fry kemudian juga melakukan analisa dengan menggunakan simulasi komputer, untuk mengukur tingkat ketajaman mematikan dari gigitan Komodo dibandingkan dengan gigitan binatang Carnivora lain seperti Buaya. Ternyata gigitan Komodo jauh lebih lemah dibandingkan dengan kemampuan gigitan Buaya.

Dari sini timbul hipotesa tak mungkin Komodo mematikan mangsanya hanya mengandalkan pada gigitan, seperti umumnya Carnivora lain. Dari uji resonansi magnetik diperoleh gambaran adanya kelenjar komplek diantara gigi-gigi Komodo yang mengasilkan cairan bisa beracun, yang ditinggalkan bersama gigitan Komodo. "Kami percaya Komodo mampu melumpuhkan mangsanya dengan bisa beracun yang meningkatkan kerusakan akibat gigitan gigi," ujar Dr Fry.

Baca juga: Spesies Baru Komodo Ditemukan di NTT

Para peneliti kini sedang meneruskan risetnya untuk mengetahui kandungan dan komposisi molekul bisa beracun yang dikeluarkan kelenjar Komodo. Efek dari bisa beracun juga duji oleh para peneliti, yang menampakkan kesamaan pengaruh dengan bisa beracun yang dikeluarkan oleh kelompok ular, yang biasanya membuat shock mangsa. Hal ini bisa menerangkan kenapa mangsa Komodo biasanya menjadi diam saja setelah mendapatkan gigitan, karena menahan sakit akibat pengaruh bisa. Setelah digigit, mangsa biasanya juga mengeluarkan darah sebanyak-banyaknya.

Para peneliti kemudian juga memeriksa kerangka fosil Komodo yang termasuk binatang purbakala ini, dan menemukan ciri-ciri kerangka binatang yang menggunakan bisa beracun untuk melumpuhkan mangsanya. Penelitian ini kemudian menyimpulkan bahwa kadal raksasa sepanjang 7 meter ini adalah binatang berbisa terbesar yang pernah hidup di muka bumi.

SCIENCEDAILY l WAHYUANA | ANTARA

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

2 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

37 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

47 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang yang Dikunjungi Jokowi

9 Desember 2023

Destinasi Wisata Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang yang Dikunjungi Jokowi

Presiden Jokowi mengunungi Kawasan Pantai Kelapa Lima, Kupang belum lama ini. Apa keistimewaan pantai ini?

Baca Selengkapnya

Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

24 November 2023

Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan mendukung penggunaan nyamuk ber-Wolbachia untuk mengatasi penularan demam berdarah.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

17 November 2023

5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

Kupang memiliki berbagai kuliner yang patut dicoba. Simak daftarnya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya