Jelang Pemilu Inggris, Facebook Antisipasi Beredarnya Berita Hoax

Reporter

Senin, 8 Mei 2017 23:02 WIB

Ilustrasi hacker/sosial media/Facebook. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta -Facebook meluncurkan iklan di surat kabar Inggris berisi peringatan kepada penggunanya mengenai bahaya "fake news" atau kabar bohong.

Ini adalah langkah terakhir dari raksasa media sosial itu dalam memerangi informasi jahat menjelang pemilihan umum.

Facebook terus ditekan untuk memerangi penyebaran berita palsu yang marak selama Pemilu AS tahun lalu ketika banyak sekali posting-posting yang tidak akurat yang disebarluaskan di medsos.

Menjelang Pemilu legislatif 8 Juni di Inggris Raya, Facebook mendesak para penggunanya di Inggris Raya untuk tidak mempercayai berita-berita tidak terpercaya dan mengecek sumber-sumber lain sebelum menyebarluaskan berita yang mungkin tidak kredibel.

Facebook mengaku akan menghapus profil-profil palsu dan akan menghentikan posting-posting yang tampaknya mustahil.

"Kami telah mengembangkan cara-cara baru dalam mengidentifikasi dan membuang akun-akun palsu yang menyebarluaskan berita bohong sehingga kami mengatasi akar masalahnya," kata Simon Milner, direktur kebijakan Facebook untuk wilayah Inggris Raya.

Upaya terakhir ini dibuat sebagai kelanjutan dari langkah Facebook belakangan ini dalam menyebarluaskan kampanye cara mengidentifikasi berita bohong dan menindak laman-laman profil otomatis yang memposting pesan sampah komersial atau politik.

Bulan lalu Facebook elah menonaktifkan 30.000 akun di Prancis menjelang Pilpres di negeri itu dan memanfaatkan penguji fakta dari luar. FB juga telah beriklan besar-besaran di Jerman berisi edukasi kepada pembaca mengenai bagaimana mengetahui berita bohong.

Di bawah judul "Tips for spotting false news", iklan di Inggris Raya itu menuliskan 10 cara mengidentifikasi apakah berita itu asli atau palsu, termasuk mencermati URL, menyelidiki sumber berita, mencermati format berita yang tidak lazim dan cara mengetahui keaslian foto.

Facebook mengaku sudah menindak puluhan ribu akun palsu Inggris Raya setelah mengidentifikasi pola-pola aktivitas paslu seperti apakah konten sama yang diposting berulang kali.

"Melalui perubahan ini kami harapkan kami bisa mengurangi penyebaran materi yang dikembangbiakkan lewat aktivitas yang tidak otentik, termasuk spam, misinformasi, atau konten tipuan lainnya yang sering dibagikan oleh para pencipta akun palsu," kata Facebook.

Situs-situs media sosial seperti Twitter dan YouTube juga menghadapi tekanan hebat di Eropa di mana banyak pemerintah di benua ini mengancam menerapkan hukum baru dan menerapkan denda kecuali perusahaan-perusahaan medsos itu bertindak cepat menghapus konten ekstrem.

Facebook telah merekrut para pegawai baru untuk mempercepat penghapusan video-video yang memperlihatkan pembunuhan, bunuh diri dan aksi-aksi kekerasan, demikian Reuters.

ANTARA

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

9 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

11 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

16 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

19 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

28 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

31 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

35 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

35 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

36 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

38 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya