NASA Bangun Gerbang Ruang Angkasa Menuju Mars

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 21:22 WIB

Sebuah ilustrasi pesawat Schiaparelli usai mendarat di planet Mars yang dikeluarkan oleh peneliti dalam konferensi pers di Markas European Space Agency (ESA), Darmstadt, Jerman, 20 Oktober 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Columbia - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana membangun sebuah stasiun ruang angkasa kecil yang mengorbit ke bulan di ruang yang dikenal sebagai cislunar. Seperti dikutip dari laman berita CNET, stasiun ini nantinya akan berfungsi sebagai "gerbang untuk pergi ke Mars". Cislunar adalah daerah di sekitar bulan.

"Atau simpul transit transportasi bagi kita di ruang cislunar sebelum masuk ke Mars," kata Greg Williams, perwakilan dari NASA, dalam Konferensi Perjalanan Manusia ke Mars di Washington D.C, Selasa lalu. NASA menyebut gerbang ini dengan nama Deep Space Gateway.

Baca: Balon Antariksa NASA Mulai Jalankan Misinya

Gerbang di Cislunar, kata Williams, juga salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat bahwa NASA bisa melakukan operasi ruang angkasa. Nantinya, gerbang akan terhubung dengan pesawat antariksa Orion dan mampu menampung empat awak kapal selama satu bulan sekaligus.

Williams mengatakan, serangkaian peluncuran akan dibutuhkan dari tahun depan hingga 2026 untuk membangun gerbang ini. Begitu gerbang selesai, maka akan jadi area pamer kekuatan untuk membawa manusia lebih jauh menjelajah ke ruang angkasa.

Baca: Manusia Bisa Tempati Koloni Ruang Angkasa 20 Tahun Lagi

Deep Space Gateway akan dibekali dengan sebuah modul yang menjadi tempat tinggal para astronot selama berada di orbit bulan. Ini adalah akhir dari fase pertama. "Dengan gerban ini kami akan memiliki cukup infrastruktur untuk ekspedisi 1.000 hari pertama di Mars," ujar Williams.

Selain itu, seperti dikutip dari laman Tech Times, NASA juga akan membangun sebuah kendaraan antariksa bernama "Deep Space Transport" (DST). Pesawat bisa digunakan berulang kali dan akan digunakan untuk membawa para astronot ke Mars, serta memulangkan mereka kembali ke "Gerbang".

Baca: NASA Siapkan Misi Tanpa Awak untuk Singkap Awal Mula Semesta

Itulah sederet rencana NASA untuk mendaratkan manusia pertama ke Mars pada 2033. Williams mengatakan, NASA bisa bekerja sama dengan mitra komersial swasta dan internasional dalam pembangunan Deep Space Gateway atau Gerbang menuju Mars ini.

CNET | TECH TIMES | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

13 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

14 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

14 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

15 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

15 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

16 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

17 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

17 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

17 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya