Heboh Peretasan Massal di 99 Negara, Pakai Program Punya NSA?

Reporter

Sabtu, 13 Mei 2017 15:44 WIB

Kelompok hacker Anonymous Global kerap menggunakan topeng Guy Fawkes dalam berbagai videonya. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Illinois - Serangan hacker masif di banyak negara yang terjadi menjelang akhir pekan ini disebut menggunakan program yang dikembangkan National Security Agency (NSA): Wanna Decryptor atau WannaCry. Program komputer malware ini mengunci ribuang komputer di banyak negara dan menyandera data mereka dengan tebusan sekitar US$ 300, atau sekitar Rp 4 juta, yang harus dibayarkan melalui Bitcoin.

Seperti dilansir laman berita BBC, program ini dicuri dari NSA oleh kelompok hacker The Shadow Brokers pada April lalu. Kelompok tersebut mengklaim telah menyebarluaskannya secara online.

Baca: Situs Berita Tempo.co Diretas, Peretas Bawa Nama Rizieq

Sekitar 99 negara dilaporkan diserang malware yang juga dikenal dengan WannaCry ini. Di antaranya, Inggris, Amerika Serikat, Cina, Rusia, Spanyol, dan Italia. Perusahaan keamaan siber, Avast, mencatat ada 75 ribu kasus ini di seluruh dunia, terutama komputer berbasis sistem operasi Windows. "Ini sangat massif," kata Jakub Kroustek dari Avast.

Menurut Kroustek, semua kasus tampaknya terkait. Namun, bukan serangan teroris.

Baca: Awas, 8 Malware Ini Jadi Senjata Utama Para Hacker!

National Health Service (NHS) di Inggris dan Skotlandia termasuk yang terkena serangan siber. Imbasnya, hampir seluruh operasional rumah sakit dibatalkan, termasuk janji konsultasi antara dokter dan pasien. "Tentunya ini berdampak pada kesehatan pasien," ujar seorang staf NHS.

Rusia dikabarkan telah "melokalisasi" virus menyusul serangan yang diterima. Di Italia, banyak mahasiswa mencuitkan foto komputer yang terkena serangan.

Sejumlah perusahaan di Spanyol, termasuk Telefonica dan penyedia listrik Iberdrola juga mengalami seranganyang sama. Perusahaan-perusahaan tersebut dikabarkan telah mematikan semua komputer mereka. Perusahaan telekomunikasi Portugal, Telecom, perusahaan ekspedisi pengiriman FedEx, otoritas lokal Swedia, jaringan telepon seluler di Rusia, tak luput dari serangan.

Beberapa ahli mengatakan, serangan tersebut mungkin dilancarkan untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem Microsoft yang berhasil diidentifikasi NSA. Kelemahan ini diberi nama EternalBlue.

Baca: Hacker Retas Radio AS dengan Lagu Rap 'F*** Donald Trump'

Kelemahan dan program ini kemudian dijual bebas secara online. Para peretas menyatakan, tindakan mereka ini sebagai bentuk protes terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Meski Microsoft telah merilis sebuah patch baru, tapi kini tampaknya sudah terlambat.

Inspeksi Wannacry tampaknya dilakukan melalui Worm, sebuah program yang menyebar dengan sendirinya di antara komputer yang saling terhubung. Tak seperti program malware lainnya, WannaCry mampu bergerak secara independen tanpa bantuan manusia.

Baca: Pembobolan Akun Yahoo yang Terbesar dalam Sejarah

Setelah WannaCry berhasil masuk ke jaringan komputer sebuah lembaga, ia akan memburu mesin yang rentan dan mulai menginfeksi komputer lain. Ini mungkin menjelaskan kenapa dampaknya begitu massif. Kini serangannya seolah terhenti sementara.

Seorang atau sekelompok peneliti keamanan siber yang berbasis di Inggris membuat akun Twitter @MalwareTechBlog. Mereka menulis, tampaknya komplotan hacker sengaja menghentikan penyebaran WannaCry.

BBC | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

11 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

12 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

13 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

13 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

14 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

15 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

15 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

16 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

16 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya